Berita  

Puasa Setiap Hari Selama 10 Tahun, Pria asal Banyuwangi ini Akhirnya…

Yusuf Amiruddin, Jemaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Banyuwangi

SURABAYA-JATIM, SriwijayaAktual.com Kuasa Allah memang tidak bisa diperkirakan, bahkan
demi keinginan mulia yakni pergi ke Baitullah dari segi apapun yang
telah ditempuhnya jika tidak diijabah maka semua akan sia-sia saja.

Namun
bagi Yusuf Amiruddin, Jemaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Banyuwangi
yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 36 ini, mencari ridho
Allah demi mewujudkan keinginannya pergi haji, hanya dengan rajin
berpuasa harian selama sepuluh tahun..
Dan alhasil ritual yang telah
dijalaninya sejak tahun 2007 itu, kini telah diijabah sehingga pada
tahun ini dia dapat memenuhi panggilan rukun Islam ke lima.

“Kalau
ingin sukses maka saya beranggapan harus mendapatkan ridlo Alloh dan
orang tua. Salah satu jalan mendapatkan ridlo Alloh ini, saya rutin
berpuasa, Karena rejeki pada genggaman Alloh, maka kita harus cari ridlo
Alloh pula,” terang Yusuf saat di temui di Asrama Haji Sukolilo
Surabaya, Senin (7/8/2017) dikutip dari laman beritajatim.
Selain berupaya mencari Ridho Allah
dengan cara berpuasa, pria yang kesehariaannya bertani menanam padi ini,
sangat berhati-hati dan bijak dalam memanfaatkan uang dua juta rupiah
dari hasil penjualan hasil sawahnya.
“Ingin hidup sukses dan bisa
naik haji, setiap bulan dari hasil bertani saya mendapatkan uang
sekitar dua juta rupiah. Selain untuk membiayai keluarga, saya upayakan
bisa menysisihkan untuk mendaftar haji,” ungkap pria berambut keriting
itu.
Ia juga sering mengaplikasikan kiat sukses orang lain, di
kehidupannya termasuk juga kala itu mengetahui kisah seseorang dari Jawa
Tengah yang tergolong sukses karena melakukan puasa rutin setiap hari.
Sehingga duda 4 anak ini lantas meniru ritual tersebut.
“Selama
kurun waktu sepulub tahun itu, saya tidak pernah melewatkan satu haripun
untuk tidak berpuasa. Tapi terkecuali pada hari-hari yang dilarang
berpuasa, seperti hari raya dan hari tasyrik saya tidak berpuasa,”
terang pria berusia 55 tahun.
“Cara berpuasa yang saya jalani
ini, sama dengan puasa normal lainnya. Tetap sahur sebelum fajar dan
berbuka saat maghrib. Tapi kalau masalah berbuka makan makanan seadanya
lah,” imbuh Yusuf.
Selain itu, selama menjalani tirakatnya, Yusuf
juga nadar  yaitu sengaja membiarkan rambutnya tetap gondrong hingga
menjalani rukun-rukun haji di tanah suci. “Nadar saya hingga pergi haji,
dan insyaallah tahalul saya akan potong rambut supaya suci,” paparnya.
Sepulang
dari tanah suci, dirinya tidak lantas akan berhenti berpuasa rutinnya
yang sudah dijalaninya selama sepuluh tahun itu. ” Insyaallah setelah
pulang haji nanti, tetap berpuasa. Tapi menyesuaikan dengan kondisi
diri. Kalau dirasa masih kuat, maka akan terus menjalankan ritual puasa
setiap hari,” tukas Yusuf. (*)