Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK mendapat tentangan dari berbagai pihak,
termasuk para akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM). Sebab poin-poin
dalam revisi itu dinilai melemahkan KPK.
Para akademisi UGM pun menyampaikan bentuk protes dalam aksi di Balairung UGM pada Minggu (15/9/2019).
Dalam aksi yang turut dihadiri para mahasiswa itu, beberapa dosen
bergantian menyampaikan orasi. Tetapi ada pula yang menyampaikan bentuk
protesnya dalam bentuk puisi, dosen itu ialah Guru Besar Fisipol UGM,
Prof Wahyudi Kumorotomo.
Puisi itu secara eksplisit mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang
mendukung rencana revisi UU KPK. Wahyudi mengingatkan Jokowi yang
merupakan alumni UGM tahun 1980 untuk tidak tunduk terhadap tekanan
politik yang menginginkan revisi UU KPK.
Berikut isi puisi yang berjudul Mas Joko, Kami Mengandalkanmu:
Hari-hari ini, kami di Bulaksumur bersedih
Kami baru saja mengangkatmu menjadi manusia setengah dewa
Jokowi bisa melindungi KPK, bukan justru memperlemahnya. Sebab saat ini,
kata Wahyudi, KPK merupakan lembaga penegak hukum yang benar-benar
dipercaya masyarakat.
“Saya berharap presiden melindungi KPK sebagai lembaga yang dipercaya
publik. Kalau ada revisi harus cermat, jangan sampai melemahkan dan
menghabisi KPK,” ujar Wahyudi saat dihubungi Senin (16/9/2019).
Wahyudi menilai saat ini hidup mati KPK berada di tangan Jokowi. Ia
meminta Jokowi tidak salah melangkah atas dasar tekanan politik.
“Bola ada di Presiden, saya berharap Presiden betul-betul bisa melihat secara lebih jernih,” tutupnya. [kumparan]