Dalam siaran pers yang diterima Harian Terbit, para tokoh dan aktivis menyatakan akan membela berdiri disamping M. Said Didu dan Faisal Basri. Bahkan mereka menuntut agar Luhut Binsar Panjaitan dipecat dari jabatan Menko Marves karena keberpihakannya terhadap rakyat sama sekali tidak ada.
Para tokoh itu mengancam, jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi kami meminta pertanggungjawaban Presiden Joko Widodo terhadap ketidakmampuan dalam menertibkan bawahannya sehingga membahayakan bagi keselamatan bangsa. Baik terhadap penanggulangan bencana pandemik virus China -COVID 19, maupun penanggulangan krisis ekonomi, dimana ditengah-tengah kedua krisis masih tetap diteruskan proyek infrastruktur dan proyek mercu suar pembangunan ibu kota baru.
Tokoh dan aktivis yang membuat pernyataan antara lain, Dindin Maolani, SH. (Mantan Ketua LBH Jabar), M. Rizal Fadillah, SH (Muhammadiyah Jabar), Soekardi, Drs. SH. Purn TNI Garut, Iwan Sulanjana, Mayjen TNI Purn. (FKP2B), Elyan V Hakim (A.77-78/ Presedium PRAMBOS), Ir. Syafril Sjofyan (Aktivis Pergerakan 77-78), Deddy S Budiman, Mayjen TNI Purn. (FKP2B), Sugeng Waras, Purn. TNI AD (Ketua APIB Jabar).
Kemudian, Ir. Lily Zuraida (APIB/Alumni ITB), R. Kun Priyambodo Purn. TNI (FKP2B), Ir. Indra Adil (Aktivis 77/78/alumni IPB), Yayat Sudrajat, Purn. Letjen.TNI AD (FKP2B), Radhar Tribaskoro, SE. MSi. (PRAMBOS/Aktivis Bandung), Prof. Dr. Ir. Usman Nasution (A.77/778 Medan), Drs. Hatta Taliwang (A.77-78 Jakarta), Prof. Dr. Musni Umar (A.77-78 Jakarta), Drs. Jimmy H. Siahaan (A. 77-78 Jakarta), dan tokoh lainnya. (ht)