Berita  

Respon Balasan buat Mendagri Tjahjo Kumolo, “Justru Mereka yang Paling Potensial Ubah Pancasila”

SriwijayaAktual.com – Anggota Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat Brigjen Pol (Purn) Anton Tabah Digdoyo meminta Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tidak membuat polemik baru.
Demikian disampaikan Anton Tabah menanggapi pernyataan Mendagri yang menyayangkan masih ada kelompok yang berupaya mengubah NKRI seperti mendirikan negara Islam di Indonesia, meski sudah melewati 20 tahun reformasi.
“Mendagri bilang begitu apa dasar, data dan faktanya? Di tengah isu teroris lalu banyak yang menuduh atau mencurigai umat Islam? Padahal umat Islam sangat anti teroris. Karena itu pejabat jangan semaunya buat statement,” ucapnya kepada redaksi, Rabu (23/5/2018).
“Jujurlah yang mau ubah ideologi Pancasila siapa?” sambung Anton Tabah.
Jelas dia, yang berpotensi mengubah ideologi Pancasila adalah yang pro Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Komunis China (PKC) dan Republik Rakyat Tiongkok (RRC).
“Mereka-mereka inilah yang sangat potensial ubah ideologi Pancasila karena mereka lebih suka atheis, sedangkan Pancasila mewajibkan yakin dengan akhirat dan wajib beragama, wajib jalankan agama sesuai kitab sucinya,” terang Anton Tabah.
Para pendiri NKRI telah mengajarkan bahwa Pancasila idiologi negara, falsafah hidup bangsa, pandangan hidup bangsa, hukum tertinggi, dan sumber dari segala sumber hukum.


Kaidah NKRI fundamental, susunan sila-silanya hirarkis piramidal, tidak bisa dibalik-balik atau diperas-peras jadi trisila, ekasila.

“Mestinya Mendagri tanya pada ketum kenapa HUT Pancasila 1 Juni bukan 18 Agustus 1945? Kenapa tak percaya akhirat? ujar Anton Tabah.
“Mereka lah yang sangat potensial ubah Pancasila, bukan umat Islam yang taat pada keimanannya,” tambah pengurus MUI Pusat dan Dewan Pembina HMI Pusat ini. [psid

Spesial Untuk Mu :  Hemmm...Akhirnya! Jokowi dan Prabowo Bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus