Berita  

Saat Panglima TNI Ungkap Soal Kesaktian atau Jimatnya Kiai Jenderal Soedirman, ‘Jangan Merinding’

JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Eksistensi TNI hingga saat ini tidak bisa dipisahkan dari peran rakyat dan ulama di tanah air.
Hal itu diungkapkan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/6/2017).

Menurut Gatot, sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia menjadi bukti peran rakyat dari kalangan kiai dan ulama.
Sebab,
kata dia, jauh sebelum adanya Sumpah Pemuda, jauh sebelum bangsa ini
merdeka, anak-anak bangsa ini dididik oleh para kiai.
Gatot menegaskan para kiai dan santri itulah yang berjuang memerdekakan bangsa ini, bukan TNI. Karena saat itu TNI belum lahir. 
“Marilah kita memahami sejarah
bangsa, khususnya sejarah jauh sebelum bangsa ini merdeka,” imbuh
Gatot Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini. 
Gatot juga menuturkan, tentang peran Jenderal Soedirman dalam masa kemerdekaan Indonesia.
“Tahukah saudara siapa Jenderal
Soedirman? Beliau adalah santri. Beliau bekerja menjadi guru dan
kemudian menjadi kepala sekolah. Maka tak heran kalau sebagian orang
memanggil beliau Pak Dir, sebagian lainnya memanggil beliau Kiai. Kiai
Soedirman,” tuturnya.
Baca Juga: – Satgas Kontingen Garuda TNI, Gelar Yasinan & Do’a Bersama Sebelum Bertugas Menjaga Perdamaian Dunia
                 –  Pasukan Elit TNI yang Diakui Dunia Dapat Berantas Terorisme!
Gatot mengungkapkan, Jenderal
Soedirman merupakan sosok yang saleh. Bahkan diakuinya, ketika Soedirman
bergerilya ke hutan, tidak pernah berhenti dari berzikir.
Kemudian, sambung mantan Pangkostrad ini, salah seorang pengikut Jenderal Soedirman pernah menanyakan tentang jimat.
“Pak Kiai itu pakai jimat apa kok
selalu lolos dari sergapan Belanda. Ketika diberondong peluru Pak Kiai
juga selamat. Apa jimatnya Pak Kiai?’ tanya pengikut beliau,” ungkap
Gatot.
“Dijawab Jenderal Soedirman, ‘Kamu
mau tahu jimatku? Kamu tahu air kendi yang selalu aku bawa ini? Jimat
pertamaku, aku selalu dalam keadaan suci. 24 jam setiap hari aku menjaga
wudhu.” 
“Kalau batal aku langsung wudhu lagi.
Jimat keduaku, aku menjaga sholatku. Jimat ketigaku, aku berjuang hanya
untuk negara dan bangsa ini tanpa pernah secuil pun memikirkan diriku
pribadi,” kata Gatot menirukan dialog Jenderal Soedirman.
Baca juga ini: Sudah Ada Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Siapa Lagi yang Kita Cari?
Selain itu kata Gatot, Jenderal Soedirman itu tidak pernah mengeluh serta tidak pernah marah. 
“Pemimpin pertama tentara Indonesia adalah seorang ulama, Kiai, dan dia Jenderal Soedirman,” tegasnya. (flo/dms/JPG)
Spesial Untuk Mu :  Nah Terbaru! Dinilai Lecehkan Patung Salib, Ustadz Abdul Somad Dilaporkan ke Polisi