Berita  

Sambut Gembira Kempora Atas Pencabutan Sanksi FIFA

731456922859
Ket/Foto; Menpora Imam Nahrawi beserta jajaran pejabat eselon I dan II Kemenpora
saat menghadiri Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi X DPR RI di Ruang
Rapat Komisi X Gedung Nusantara 1 DPR RI Senayan, Jakarta, 2 Maret 2016.
(Kempora).
 

SriwijayaAktual.com- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora) menyambut gembira
pencabutan sanksi FIFA bagi pesepakbolaan nasional yang diputuskan pada
Kongres FIFA di Mexico, Jumat malam (13/5) Waktu Indonesia Barat dengan
harapan mampu mendorong pesepakbolaan nasional lebih baik.

“Pemerintah tentu saja menyambut gembira, dan berharap keputusan itu
dapat mendorong persepakbolaan nasional lebih baik khususnya dari aspek
pembenahan tata kelola organisasi, pembinaan usia diri serta
transparansi,” kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa
Broto di Jakarta, sperti dilansir BeritaSatu.com Sabtu (14/5).

Tidak hanya pembenahan tata kelola organisasi, pria yang juga Deputi
IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kempora itu berharap dengan
pencabutan sanksi FIFA diharapkan mampu memperbaiki hubungan semua
pemangku kepentingan terkait persepakbolaan nasional.

Menurut dia, pencabutan sanksi FIFA ini terjadi tidak lepas dari
kondusifnya hubungan Indonesia dengan federasi sepakbola dunia yang
dipimpin oleh Gianni Infantino tersebut. Bahkan komunikasi yang dibangun
berjalan dengan baik termasuk pengiriman delegasi Indonesia ke FIFA.

Dengan agenda yang jelas, dua delegasi Indonesia yaitu Ketua Komite
Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir dan Ketua Tim Ad-Hoc Reformasi
PSSI Agum Gumelar akhirnya bisa diterima FIFA di Swiss, 26 April dengan
agenda utama untuk menjelaskan permasalahan sepak bola nasional.

Dalam pertemuan tersebut serta dalam surat yang dikirimkan ke
Mensesneg Pratikno ditekankan pentingnya pencabutan keputusan pembekuan
PSSI oleh pemerintah sebelum FIFA mempertimbangkan pencabutan sanksi
yang telah ditetapkan sejak 30 Mei 2015. Dan ternyata himbauan FIFA
direspon baik pemerintah Indonesia melalui Presiden Joko Widodo.

“Tentu saja keputusan FIFA terhadap Indonesia ini tidak lepas juga
dari kontribusi positif PSSI melalui delegasinya yang menghadiri Kongres
FIFA di Mexico untuk memperjuangkan masalah ini,” kata Gatot
menambahkan.

Secara umum, kata dia, seluruh proses menunjukkan jika keputusan FIFA
merupakan hasil kerja yang sinergis dari semua pihak terutama setelah
Presiden Joko Widodo memberikan “clear directive” sejak adanya situasi
yang kondusif di FIFA.

Dengan adanya pencabutan sanksi FIFA bisa dipastikan Indonesia tidak
lagi dikucilkan dalam pesepakbolaan internasional. Apalagi Indonesia
akan menjadi tuan rumah Asian Youth Games 2017 dan Asian Games 2018 yang
salah satu olahraga yang dipertandingkan adalah sepakbola.