Berita  

Sanni: Pemerintah Ketakutan, Pantas Ditertawakan!, “Habib Bahar Bin Smith Ditangkap Tanpa Alasan Jelas”

Sanni: Pemerintah Ketakutan, Pantas Ditertawakan!, "Habib Bahar Bin Smith Ditangkap Tanpa Alasan Jelas"
Sanni Abdul Fattah
Sriwijaya Aktual  – Penangkapan Habib Bahar bin Smith setelah 2 hari bebas melalui program asimilasi dinilai tanpa alasan yang jelas dan masuk akal. Habib Bahar dianggap mengabaikan protokol keselamatan Covid-19 sehingga pemberian asimilasi pun dibatalkan.

Tak hanya itu, usai ditahan di Lapas Gunung Sindur, Habib Bahar secara mendadak dipindahkan ke Lapas Batu Nusa Kambangan.

Terkait hal tersebut, Ketua GNPF Ulama Kota Binjai, Sanni Abdul Fattah menyatakan, alasan penangkapan Habib bahar yang tak mengindahkan PSBB itu hanya sebuah lawakan yang harus ditertawakan.

Negara dan penegak hukum terkesan takut untuk mengumumkan kepada publik mengenai keresahan atas isi dan materi ceramah Habib Bahar di depan jamaahnya yang viral di dunia maya.

“Alasan penangkapan Habib Bahar bin Smith harus disikapi dengan ketawa! Karena pemerintah tak berani mengakui ketakutannya untuk mengatakan, bahwa mereka kuatir dengan ceramah yang mengingatkan khususnya umat Islam akan ancaman dan bahayanya penyelenggaraan kekuasaan yang asal-asalan,” kata Sanni, Kamis (21/5/2020).

Ditambahkan Sanni, bagi pemerintah, ceramah Habib Bahar yang viral itu bisa menggerakkan perlawanan terhadap pemerintah yang menyelenggarakan berbagai kebijakan yang terkesan ugal-ugalan.

“Tapi kan pemerintah nggak berani mengatakan alasan itu. Takut akan menimbulkan kemarahan yang semakin besar. Maka dipakailah alasan yang tak masuk akal, membingungkan. Dan pantas ditertawakan,” lanjutnya, dikutip Kantor Berita RMOLSumut.

Bagi Sanni, penangkapan Habib Bahar dengan alasan telah melanggar protokol Covid-19 justru bisa memancing kemarahan rakyat.

Di saat bulan puasa, di mana ceramah adalah bagian dari aktivitas umat Islam dalam mengisi ibadah, seorang penceramah malah ditangkap karena alasan itu. Sementara, pemerintah Joko Widodo melonggarkan dan membiarkan aktivitas manusia untuk berdesak-desakan. Dan lebih ironis, para pejabat berfoto gembira usai konser amal. Dan tak mengindahan protokol. Inikah damai dengan corona yang dimaksud Presiden Jokowi?” berang Sanni.
“Pemerintah harus berani bilang, Habib Bahar ditangkap karena makar, bukan karena menabrak aturan keselamatan Covid-19. Biar nggak jadi bahan ketawaan bagi umat Islam,” tandas Sanni. (Rmol)