Berita  

Sebuah Patung Bermaterial Perunggu ‘Mejeng’ di JNM

Patung RJ Katamsi di halaman JNM yang dahulu sempat jadi kampus ASRI. (Foto : FX Harminanto)
DI YOGYAKARTA, SriwijayaAktual.com – Sebuah patung bermaterial
perunggu dengan tinggi 2,5 meter tampak berdiri tegak di halaman depan
Jogja National Museum (JNM), Selasa (6/06/2017). Patung tersebut adalah
RJ Katamsi Martoraharjo yang sengaja dibuat Wahyu Santosa di lokasi
awal kampus Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) sebagai tribute Arjog
untuk menghargai jasa besar Katamsi di dunia pendidikan seni rupa.
Drs Wardoyo Sugianto salah satu lulusan ASRI yang juga mantan dosen
seni rupa ISI Yogyakarta dalam acara tour sejarah ASRI Selasa
(6/6/2017) mengungkap, sosok RJ Katamsi merupakan seorang pendidik
yang berjasa untuk perkembangan seni rupa Indonesia. RJ Katamsi
diceritakan Wardoyo sebenarnya bukanlah seorang seniman, namun salah
satu orang pribumi pertama yang mendapat sertifikasi guru dari Belanda.
“Sebenarnya Katamsi bukan pendiri ASRI tapi orang Indonesia pertama
yang diangkat menjadi pengajar pertama oleh pemerintah pada tahun 1950
dan menjadi direktur pertama ASRI. Dan menurut saya, Katamsi memiliki
jasa besar bagi perkembangan masyarakat Indonesia khususnya dalam bidang
seni, istilahnya menyeimbangkan antara otak kanan dan kiri, karena yang
sekolah ilmu-ilmu alam dan sosial di UGM dan yang seni di ASRI,”
ungkapnya.
Dikatakan Wardoyo, jasa RJ Katamsi tak bisa begitu saja
dikesampingkan dalam sejarah Bangsa Indonesia. Beberapa tokoh besar
ditelurkan Katamsi dari perjalanan ASRI seperti Mr Mohammad Yamin, Prof
Suwandi, Prof Priyono hingga Saptohudoyo, Edhi Sunarso dan Amri Yahya.
“Orang-orang ini cukup membanggakan gurunya yakni Katamsi karena
berhasil menjadi luar biasa di bidangnya masing-masing. Meski harus
menunggu cukup lama namun dalam bahasa Jawanya Nandur Pari Jero, inilah
mengapa menurut saya sosok RJ Katamsi sangat berjasa untuk perkembangan
seni rupa di Indonesia,” jelasnya.
Senada, Heri Pemad Direktur Artjog menilai sosok RJ Katamsi menjadi
inspirasi seniman-seniman hingga menjadikan berkembangnya seni rupa dari
Yogyakarta saat ini. Terlebih di usia yang telah menginjak 10 tahun,
Artjog ingin memberikan apresiasi pada figur penting proses perkembangan
seni Indonesia.
“Kami menilai RJ Katamsi merupakan sosok yang benar mengabdikan diri
untuk kemajuan sumber daya manusia Indonesia melalui seni dan beliau
telah merasakan pahit getir, suka duka sebagai guru. Beliau tak mencari
kekayaan tapi sebuah kepuasan melihat murid jadi orang ternama, kami
sangat mengapresiasi dan inilah bentuk kecilnya,” ungkap Pemad. (Fxh/KRj)