 |
| Dok/Net; Aksi Buruh Tolak Tenaga Kerja Asing |
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Puluhan ribu buruh berencana menggelar aksi
besar-besaran secara serentak di 20 provinsi pada Senin (6/02/2016)
untuk memprotes kehadiran tenaga kerja asing (TKA) Cina yang mendapatkan
bayaran jauh lebih besar dari pekerja lokal.
besar-besaran secara serentak di 20 provinsi pada Senin (6/02/2016)
untuk memprotes kehadiran tenaga kerja asing (TKA) Cina yang mendapatkan
bayaran jauh lebih besar dari pekerja lokal.
Selain di Jakarta, buruh juga akan menggelar unjuk rasa di
beberapa provinsi besar lain seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Aceh, dan Sumatera Utara. Aksi akan dipusatkan di depan kantor
gubernur masing-masing. Sementara untuk buruh Jabodetabek, unjuk rasa
dilakukan di depan Istana Merdeka dan Mahkamah Agung.
beberapa provinsi besar lain seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Aceh, dan Sumatera Utara. Aksi akan dipusatkan di depan kantor
gubernur masing-masing. Sementara untuk buruh Jabodetabek, unjuk rasa
dilakukan di depan Istana Merdeka dan Mahkamah Agung.
“Puluhan ribu buruh mengepung istana karena merasakan ancaman
banyaknya TKA Cina ilegal ketika lapangan pekerjaan sempit dan daya beli
buruh menurun akibat upah murah melalui PP 78/2015,” ujar presiden
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, Sabtu (4/2/2017), seperti dilansir rimanews.
banyaknya TKA Cina ilegal ketika lapangan pekerjaan sempit dan daya beli
buruh menurun akibat upah murah melalui PP 78/2015,” ujar presiden
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, Sabtu (4/2/2017), seperti dilansir rimanews.
Said mengaku miris dengan kondisi saat ini. Kata dia, upah buruh
tahun 2017 ini hanya naik US$ 10-20 setara Rp 133 ribu – Rp 266 ribu per
bulan, seharga satu kebab di Eropa, sedangkan TKA Cina ilegal ada yang
dibayar Rp 10 juta per bulan.
tahun 2017 ini hanya naik US$ 10-20 setara Rp 133 ribu – Rp 266 ribu per
bulan, seharga satu kebab di Eropa, sedangkan TKA Cina ilegal ada yang
dibayar Rp 10 juta per bulan.
Disamping itu, buruh juga akan memprotes kenaikan tarif listrik, cabe,
dan beberapa kebutuhan pokok lain serta langkanya bahan bakar jenis
premium.
“Apalagi hal ini sangat dirasakan oleh jutaan buruh outsourcing yang tidak dipedulikan nasibnya oleh pemerintah,” terang Iqbal. (*)
