Berita  

Sindir Megawati, Yusril Sebut; Gaya Bahasa Orang Bangka Maupun Belitung Tidak Sekasar Ahok

Prof Yusril Ihza Mahendra.
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Bahasa Ketua Umum Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarno Putri ini menuai
kontroversi, dia mengatakan seperti ini:
“Banyak orang memberikan sentiment emosional, untuk mengatakan
pak Ahok itu mulutnya agak kelewatan. Lalu saya bilang, sampai ke level
preisden, saya bilang ke pak Jokowi, kalau pak Ahok mulutnya tidak
begitu, dia bukan orang Bangka”. Blitar Senin (10/10/2016).
Reaksi masyarakat Bangka Belitung seperti DR Dato’ Seri Radindo H
Ibnuhajar Mustafa dari Lembaga Adat Melayu (LAM) mengatakan, LAM Negeri
Serumpun Sebalai Bangka Belitung sangat kecewa atas pernyataan Megawati
itu.

Dia mengatakan “Anak kalimat Ibu Megawati ‘kalau nggak begitu (mulut
kotor, kasar dan bengis), namanya Ahok bukan orang Bangka” sungguh
sebuah pernyataan yang menggeneralisasikan orang Bangka berperangai
buruk seperti yang dipertontonkan Saudara Ahok: tidak beradat!” kata
Nustafa, seperti dikutip abadikini.com Rabu (12/10/2016).
Sindiran pedas juga datang dari putra terbaik Bangka Belitung Kelahiran Manggar Belitung Timur, Prof Yusril Ihza Mahendra.
Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Pakar hukum tatanegara, Yusril Ihza
Mahendra mengatakan, bahasa masyarakat Bangka berbeda dengan Belitung.
Menurutnya, bahasa masyarakat Bangka lebih dekat dengan bahasa
Palembang.
Sementara bahasa Belitung lebih dekat dengan Riau. “Megawati itu
enggak bisa bedain orang Bangka dengan orang Belitung,” ujar Yusril,
Rabu (12/10/2016).
Dia menambahkan, orang Bangka maupun Belitung masih menggunakan
bahasa Indonesia. Maka itu pria kelahiran Belitung ini menegaskan gaya
bahasa orang Bangka maupun Belitung tidak sekasar Ahok.
“Ahok itu bukan orang Bangka, Ahok itu orang China Belitung. Megawati
itu ilmu buminya payah, dia enggak bisa bedain antara Bangka dengan
Belitung,” ketusnya.
Baca Juga Ini; Tokoh Muda Kader Golkar Ini, Cap Ahok Cacat Moral
Dia menerangkan, ‎orang keturunan China di Belitung maupun di Bangka
sering menggunakan bahasa Hakka.Dia menuturkan, jika bahasa Hakka
diterjemahkan ke bahasa Indonesia, artinya bisa gawat.
“Yang kasar-kasar ngomong itu bukan orang Bangka maupun orang Belitung,” Tandasnya Yusril. (sp.ak)

Spesial Untuk Mu :  "Ini Alasan Saya Tahun 2019 TETAP JOKOWI"