Berita  

Situs Gunung Padang, Misteri “Pengubah Sejarah Dunia”?

SITUS Batu Panjang di kawasan hutan Pinus Desa Cibeureum, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis. Hingga saat ini situs yang masih menyimpan misteri, Keberadaanya juga dikaitkan dengan punden berundak Situs Gunung Padang, di Campaka, Cianjur. [Istimewa]

CIAMIS-JABAR, SriwijayaAktual.com – Situs Gunung Padang digadang-gadang sebagai salah situs tertua di dunia. Situs berusia 10 ribu tahun ini disebut semasa dengan situs Göbekli Tepe di Turki.

Situs ini diperkirakan pertama kali dibangun pada 8000 SM. Usianya bahkan lebih tua dari Piramida di Mesir yang dibangun sekitar 2500 SM, peninggalan kota tua Mahenjo Daro dan Harrapa di India yang berusia 3.000 tahun, dan budaya Mesopotamia yang berada di era yang sama. 

“Ini penting untuk sejarah Indonesia. Karena di sejarah disebut peradaban kita mulai tahun 600 masehi di Kutai. Sebelumnya tidak ada peradaban besar, itu salah,” jelas Danny Hilman Natawijaya, peneliti Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI kepada media lewat sambungan telepon, Jumat (7/12/2018) dikutip dari CNNIndonesia.

Sebab dalam sejarah tertulis kalau di Indonesia masa 10 ribu tahun lalu masih dalam masa bercocok tanam dan belum memiliki peradaban tinggi.

“Kalau dibilang ada bangunan masif advance (di masa itu), itu berarti tidak cocok dengan sejarah yang kita kenal […] Jadi, kalau terungkap bisa mengubah sejarah dunia,” tuturnya lagi.  

Danny menyebut situs megalitikum Gunung Padang tidak dibangun pada satu era. Tapi struktur tersebut dibangun berkelanjutan dalam tiga masa dari 8.000 SM hingga 1.000 SM. 

Lapisan tertua yang berusia 10 ribu tahun tertimbun di bawah tanah. Sementara lapisan termuda berusia 3.000 tahun. Denny menyebut anehnya struktur bangunan candi ini seperti sengaja disamarkan.

“(Seperti) sengaja ditimbun pakai tanah dan didirikan megalith sederhana di atasnya. Ini masih jadi misteri, kenapa dibuat seperti itu. Kecenderungannya sih disamarkan biar tidak dijarah orang,” ujar Ketua Koordinator Penelitian Gunung Padang itu.

Danny juga mengungkap kalau mereka telah melakukan berbagai studi untuk membuktikan bahwa ada struktur dibawah situs megalitikum itu. 

“Studi melibatkan berbagai ahli studi sudah lengkap. Kami juga sudah melakukan enam pengeboran sedalam 30 meter dan penggalian 11 meter.”

Namun, Denny menyayangkan sikap pemerintah yang seakan tidak peduli dengan situs yang digadang-gadang sebagai situs tertua di dunia. Sebab, sejak berakhirnya pemerintahan SBY, proyek pemugaran situs ini tak lagi berlanjut. 

“Nasibnya agak terkatung-katung, kurang diperhatikan. Padahal merupakan warisan Indonesia yang besar. Bukan hanya untuk ilmu pengetahuan, tapi bisa jadi ikon pariwisata yang tidak kalah dengan piramida Iza,” tandasnya.

Keputusan untuk melakukan pemugaran sebelumnya telah dituangkan dalam Perpres nomor 148 tahun 2014 tentang Pengembangan, Pelindungan, Penelitian, Pemanfaatan, dan Pengelolaan Situs Gunung Padang. Permen Kemendikbud tentang pelestarian dan pengelolaan Gunung Padang, dan Pergub Jawa Barat tenteng penelitian Gunung Padang. (eks/evn)



Spesial Untuk Mu :  GEMPAR! Presiden Jokowi Sedang Tour Bermotor ke Sukabumi Dijalan Raya Dikejar Pemuda Bertelanjang Dada Pakai Celana Pendek Saja, Paspampres Kaget Panik Tujuh Keliling!