Kominfo mengirimkan surat kepada Facebook untuk menanyakan dan
mengecek, apakah terdapat data pengguna warga Indonesia yang masuk dalam
50 juta data pelanggan Facebook yang bocor.
Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan juga
belum mengetahui apakah Facebook sudah membalas surat dari kementerian
tersebut.
penyalahgunaan data dengan perusahaan data analisis asal Inggris,
Cambridge Analytica. Sekitar 50 juta data pengguna media sosial itu
digunakan untuk kepentingan Pemilu Amerika Serikat.
meminta klarifikasi dari Facebook, termasuk Amerika Serikat dan Inggris,
tempat asal media sosial itu dan Cambridge Analytica.
Facebook selain
harus menghadapi panggilan dari pemerintah beberapa negara, juga harus
menelan tudingan negatif dari para pengguna media internet. Warganet di
Twitter ramai mengampanyekan #DeleteFacebook sebagai bentuk kekecewaan
mereka terhadap media sosial milik Mark Zuckerberg itu. [Viva]