Berita  

SUBHANAALLAH…Sekolah di SD yang Terpencil, Siswi Ini Terbiasa Baca 50 Buku Setiap Bulan

Foto: Istimewa

SIDRAP-SULSEL, SriwijayaAktual.com – Menumbuhkan minat baca di kalangan anak-anak masih menjadi
pekerjaan rumah bagi pendidikan Indonesia. Di sisi lain, penyediaan
buku-buku, khususnya di sekolah perlu ditingkatkan untuk menambah
variasi bacaan siswa.

Meski sebagian anak-anak masih belum memiliki kecintaan membaca
buku, seorang siswi kelas V di SDN 1 Rappang, Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel)
bernama Zakila justru punya kebiasaan sebaliknya. Bahkan, rata-rata dia
mampu membaca 50 buku setiap bulan.
Tak hanya membaca, Zakila dapat menceritakan dengan baik buku-buku
yang dibacanya. Menurut Kepala Sekolah SDN 1 Rappang, Hidayah, kebiasaan
membaca siswinya itu tumbuh lantaran lingkungan keluarga yang besar.
“Keluarga Zakila adalah keluarga besar. Orangtuanya yang hanya
bekerja sebagai tukang bangunan harus menghidupi 11 anaknya. Dia sempat
tinggal bersama tantenya, lalu kembali lagi bersama keluarganya.
Akhirnya dia lebih senang menghabiskan waktunya untuk membaca buku,”
tutur Hidayah dikutip dari siaran pers yang diterima Rabu (19/4/2017), dikutip okezone.
Sebagai anak kedelapan, sehari-hari Zakila jarang menonton TV.
Namun, jika sudah asyik, dia bisa membaca buku hingga pukul 12.00 malam.
Sayangnya, orangtua Zakila sendiri tak punya cukup uang untuk membeli
banyak buku. Zakila pun hanya memanfaatkan buku-buku di sekolahnya untuk
menuangkan hobinya itu.
“Buku yang tebal-tebal saya bisa habiskan dalam waktu setengah
hari atau satu hari. Tapi kebanyakan buku cerita di sekolah tipis-tipis,
sehingga paling butuh satu jam sampai dua jam saja,” tutur Zakila.
Saat ini, Dinas Pendidikan Sidrap dengan asistensi USAID
Prioritas berkolaborasi dengan stakeholder dan masyarakat menerapkan
program budaya baca di sekolah. Program tersebut berupa membaca 15 menit
sebelum pembelajaran dan menceritakan hasil bacaan selama 35 menit
setiap hari Sabtu. Sementara di luar sekolah, kabupaten Sidrap juga
mencanangkan untuk membangun taman-taman baca di ruang-ruang publik. (*)