GORONTALO, SriwijayaAktual.com – Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan. Dan, sebagai cowok
Indonesia, kamu harus tahu dikit lah soal budaya dari negaramu sendiri.
Selain demi menjaga budaya itu sendiri, pengetahuan akan budaya juga
sangat penting dalam kehidupan sehari-harimu. Ya, hitung-hitung bisa
buat bahan obrolan sama cewek yang sedang kamu dekati kan?
Berbicara
mengenai kebudayaan, ada salah satu suku di tanah air yang memiliki
budaya unik loh. Meski sejatinya hampir seluruh suku di Indonesia memiliki budaya yang sangat unik.
Adalah Suku Polahi asal Gorontalo yang paling nggak harus kamu tahu
eksistensinya. Suku pedalaman asli Indonesia yang saat ini masih
diteliti adat dan budayanya karena menyimpan sebuah misteri yang
menarik. Seperti apa menariknya? Simak ulasan berikut ini!
mengenai kebudayaan, ada salah satu suku di tanah air yang memiliki
budaya unik loh. Meski sejatinya hampir seluruh suku di Indonesia memiliki budaya yang sangat unik.
Adalah Suku Polahi asal Gorontalo yang paling nggak harus kamu tahu
eksistensinya. Suku pedalaman asli Indonesia yang saat ini masih
diteliti adat dan budayanya karena menyimpan sebuah misteri yang
menarik. Seperti apa menariknya? Simak ulasan berikut ini!
Kalau
di dunia selalu mendebatkan kepercayaan masing-masing umat, Suku Polahi
ini justru memiliki tiga kepercayaan yang nggak pernah mereka debatkan
di dunia selalu mendebatkan kepercayaan masing-masing umat, Suku Polahi
ini justru memiliki tiga kepercayaan yang nggak pernah mereka debatkan
![]() |
Ilustrasi. Tuhan ada di pohon. via www.theplaidzebra.com |
Sebagian besar masyarakat global saat ini masih sibuk dengan urusan
kepercayaan yang mereka anut masing-masing. Bahkan di Indonesia, hal ini
begitu tabu dan harus sangat berhati-hati dalam bertutur mengenai
agama. Sementara itu, Suku Polahi justru memiliki tiga Tuhan yang nggak
pernah sama sekali mereka perdebatkan. Dari ketiga Tuhan yang mereka
percayai, mereka selalu patuh dan menaatinya.
kepercayaan yang mereka anut masing-masing. Bahkan di Indonesia, hal ini
begitu tabu dan harus sangat berhati-hati dalam bertutur mengenai
agama. Sementara itu, Suku Polahi justru memiliki tiga Tuhan yang nggak
pernah sama sekali mereka perdebatkan. Dari ketiga Tuhan yang mereka
percayai, mereka selalu patuh dan menaatinya.
Adalah Pulohuta,
Tuhan yang digambarkan sebagai sosok hidup yang berkuasa atas tanah dan
dicirikan sebagai leluhur (pasutri). Konon, kalau mereka pengen membuka
lahan untuk berkebun, mereka harus meminta izin pada Poluhuta terlebih
dulu agar berkah dan selamat.
Tuhan yang digambarkan sebagai sosok hidup yang berkuasa atas tanah dan
dicirikan sebagai leluhur (pasutri). Konon, kalau mereka pengen membuka
lahan untuk berkebun, mereka harus meminta izin pada Poluhuta terlebih
dulu agar berkah dan selamat.
Yang kedua adalah Lati. Tuhan yang dikatakan menyerupai
makhluk-makhluk kecil yang mendiami pepohonan. Kalau Suku Polahi pengen
menebang pohon, mereka harus membakar meyan dan merapal mantra untuk
‘mengusir’ Lati dari tempat tinggalnya.
makhluk-makhluk kecil yang mendiami pepohonan. Kalau Suku Polahi pengen
menebang pohon, mereka harus membakar meyan dan merapal mantra untuk
‘mengusir’ Lati dari tempat tinggalnya.
Terakhir adalah Lausala,
yang menjadi Tuhan ketiga yang mereka percayai akan keberadaannya.
Lausala adalah makhluk yang selalu berkeinginan untuk membunuh
masyarakat Suku Polahi. Digambarkan sebagai sosok protagonis yang haus
akan darah. Meski sebenarnya mereka sendiri pun belum pernah bertemu
langsung dengan Lausala.
yang menjadi Tuhan ketiga yang mereka percayai akan keberadaannya.
Lausala adalah makhluk yang selalu berkeinginan untuk membunuh
masyarakat Suku Polahi. Digambarkan sebagai sosok protagonis yang haus
akan darah. Meski sebenarnya mereka sendiri pun belum pernah bertemu
langsung dengan Lausala.
Sementara ditilik dari sejarah
terbentuknya suku ini, semua berawal dari zaman penjajahan Belanda. Ada
gerakan sparatis dari beberapa orang yang pengen merdeka
terbentuknya suku ini, semua berawal dari zaman penjajahan Belanda. Ada
gerakan sparatis dari beberapa orang yang pengen merdeka
Sejarah mencatat, keberadaan Suku Polahi berawal dari kemauan mereka
untuk meninggalkan belenggu penjajah dari tanah Gorontalo, lebih
tepatnya Desa Bina. Mereka melarikan diri karena nggak mau berada dalam
jajahan Belanda yang memaksa mereka untuk kerja paksa dan memberi upeti.
Pada masa perjuangan itulah, beberapa dari masyarakat mengasingkan
diri, hingga beberapa lama dan terbentuk sebuah suku baru yang nggak
kenal pakaian sebagai penutup badan. Hingga beberapa budaya yang mereka
ciptakan sendiri.
untuk meninggalkan belenggu penjajah dari tanah Gorontalo, lebih
tepatnya Desa Bina. Mereka melarikan diri karena nggak mau berada dalam
jajahan Belanda yang memaksa mereka untuk kerja paksa dan memberi upeti.
Pada masa perjuangan itulah, beberapa dari masyarakat mengasingkan
diri, hingga beberapa lama dan terbentuk sebuah suku baru yang nggak
kenal pakaian sebagai penutup badan. Hingga beberapa budaya yang mereka
ciptakan sendiri.
Budaya yang mereka ciptakan sendiri itu sebenarnya nggak berterima dalam kehidupan masyarakat modern saat ini. Hubungan sedarah!
Budaya ini tercipta karena dampak dari isolasi masyarakat yang tanpa
sadar mereka buat sendiri. Sebab mereka pada akhirnya menutup akses ke
manapun, jauh dari jangkauan masyarakat luar. Jauh dari dunia pendidikan
hingga agama. Meski mereka memiliki kepercayaan pada tiga Tuhan. Selain
itu, mereka juga memiliki budaya kawin dengan keluarga sendiri alias
hubungan sedarah (incest) untuk mendapatkan keturunan.
sadar mereka buat sendiri. Sebab mereka pada akhirnya menutup akses ke
manapun, jauh dari jangkauan masyarakat luar. Jauh dari dunia pendidikan
hingga agama. Meski mereka memiliki kepercayaan pada tiga Tuhan. Selain
itu, mereka juga memiliki budaya kawin dengan keluarga sendiri alias
hubungan sedarah (incest) untuk mendapatkan keturunan.
Anehnya, nggak ada keturunan dari mereka yang mengalami kecacatan karena incest. Tapi jangan jadikan ini sebagai contoh, ya!
Hal yang membuat masyarakat resah akan budaya kawin sedarah dari Suku
Polahi ini ternyata nggak menghasilkan keturunan catat fisik seperti
yang medis ungkap. Mayoritas keturunan mereka tumbuh normal seperti
anak-anak pada umumnya. Padahal, hubungan sedarah ini jelas memiliki
risiko bahaya yang tinggi dalam kesehatan. Bukannya memberi contoh buat
kalian untuk melakukannya. Ini hanya informasi saja bahwa ada beberapa
hal unik yang dimiliki oleh suku ini. Salah satunya ya itu, perkawinan
sedarah.
Polahi ini ternyata nggak menghasilkan keturunan catat fisik seperti
yang medis ungkap. Mayoritas keturunan mereka tumbuh normal seperti
anak-anak pada umumnya. Padahal, hubungan sedarah ini jelas memiliki
risiko bahaya yang tinggi dalam kesehatan. Bukannya memberi contoh buat
kalian untuk melakukannya. Ini hanya informasi saja bahwa ada beberapa
hal unik yang dimiliki oleh suku ini. Salah satunya ya itu, perkawinan
sedarah.
Beruntungnya, saat ini masyarakat Suku Polahi sudah nggak
semuanya menjalani kehidupan seperti dulu, mengasingkan diri dan
mengisolasikan diri mereka dari peradaban. Mereka kini sudah mau berbaur
dengan masyarakat desa sekitar. Pun sebaliknya, masyarakat sekitar
sudah nggak menghindari keberadaan Suku Polahi yang memiliki kisah dan
cerita mistis yang beredar di masyarakat. Orang-orang suku yang
berbahasa daerah Gorontalo ini pun sudah mulai mengenakan pakaian,
belajar baca tulis, dan bekerja sebagai kuli angkut di pasar sekitar.
semuanya menjalani kehidupan seperti dulu, mengasingkan diri dan
mengisolasikan diri mereka dari peradaban. Mereka kini sudah mau berbaur
dengan masyarakat desa sekitar. Pun sebaliknya, masyarakat sekitar
sudah nggak menghindari keberadaan Suku Polahi yang memiliki kisah dan
cerita mistis yang beredar di masyarakat. Orang-orang suku yang
berbahasa daerah Gorontalo ini pun sudah mulai mengenakan pakaian,
belajar baca tulis, dan bekerja sebagai kuli angkut di pasar sekitar.
Yups,
itulah sedikit ulasan mengenai Suku Polahi asal pedalaman Gorontalo
yang masih menyimpan misteri atas budaya pernikahan sedarahnya yang
nggak menghasilkan keturunan cacat. Pada dasarnya, pernikahan sedarah
memang nggak dianjurkan dalam payung apapun, seperti agama, kesehatan,
hingga sosial. Dan, sebagai cowok, kita nggak perlu mengikuti adat
budaya suku ini. Toh, masih banyak cewek di luar sana yang bisa menjadi
partner kita dalam program keturunan, bukan? Cukup ceritakan
pengetahuanmu tentang budaya yang ada di Indonesia ini pada para cewek.
Biar mereka makin tertarik akan wawasanmu yang luas!. (hipwee/dbs)
itulah sedikit ulasan mengenai Suku Polahi asal pedalaman Gorontalo
yang masih menyimpan misteri atas budaya pernikahan sedarahnya yang
nggak menghasilkan keturunan cacat. Pada dasarnya, pernikahan sedarah
memang nggak dianjurkan dalam payung apapun, seperti agama, kesehatan,
hingga sosial. Dan, sebagai cowok, kita nggak perlu mengikuti adat
budaya suku ini. Toh, masih banyak cewek di luar sana yang bisa menjadi
partner kita dalam program keturunan, bukan? Cukup ceritakan
pengetahuanmu tentang budaya yang ada di Indonesia ini pada para cewek.
Biar mereka makin tertarik akan wawasanmu yang luas!. (hipwee/dbs)
Komentar