Berita  

Surat Terbuka Kepala Sekolah Ini Membuat Orangtua Siswa Merenung Serius”Evaluasi

066526600 1496991907

SriwijayaAktual.com – Selepas pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN) SMP pekan kemarin,
seorang siswi di SMP Manisrenggo, Bantul ditemukan tewas gantung diri.
Kuat dugaan, remaja itu mengakhiri hidup karena depresi dimarahi orang
tuanya.

Remaja itu kena marah lantaran nilai ujian nasionalnya
sangat jelek. Kabar itu memantik seorang kepala sekolah untuk menulis
surat kepada semua orang tua agar kejadian serupa tidak terulang.

Surat
itu viral di media sosial hingga tersebar di grup-grup aplikasi
perpesanan. Kepala sekolah meminta agar surat itu direnungkan para orang
tua khususnya yang mempunyai anak yang masih sekolah. Berikut isi surat
tersebut;

Kepada Para Orangtua,

Ujian anak Anda telah selesai . Saya tahu Anda cemas dan berharap anak Anda berhasil dalam ujiannya.

Tapi, mohon diingat, di tengah-tengah para pelajar yang menjalani
ujian itu, ada calon seniman, yang tidak perlu mengerti Matematika.
Ada calon pengusaha, yang tidak butuh pelajaran Sejarah atau Sastra.
Ada calon musisi, yang nilai Kimia-nya tak akan berarti.
Ada calon olahragawan, yang lebih mementingkan fisik daripada Fisika… di sekolah.
Ada calon photografer yang lebih berkarakter dengan sudut pandang art berbeda yang tentunya ilmunya bukan dari sekolah ini.
Sekiranya anak Anda lulus menjadi yang teratas, hebat! Tapi bila
tidak, mohon jangan rampas rasa percaya diri dan harga diri mereka.
Katakan saja: “tidak apa-apa, itu hanya sekedar ujian.” Anak-anak
itu diciptakan untuk sesuatu yang lebih besar lagi dalam hidup ini.
Katakan pada mereka, tidak penting berapapun nilai ujian mereka, Anda mencintai mereka dan tak akan menghakimi mereka.
Lakukanlah ini, dan di saat itu, lihatlah anak Anda menaklukkan
dunia. Sebuah ujian atau nilai rendah tak akan mencabut impian dan bakat
mereka.
Dan mohon, berhentilah berpikir bahwa hanya dokter dan insinyur yang bahagia di dunia ini.
Hormat Saya
Kepala Sekolah

Surat itu kurang
lebih berpesan kepada semua orang tua agar lebih bijak menyikapi capaian
anak. Para orang tua hendakanya tidak mudah menghakimi seorang anak.

Sebab pada hakikatnya, nilai tak lebih dari sekadar angka. Ada yang
lebih penting daripada itu. Orang tua berkewajiban menggali potensi anak
dan mendampinginya untuk mewujudkan mimpi. (***)