Berita  

Tommy Soeharto Kritik Pemerintahan Jokowi Soal Utang, Aktivis 98 Angkat Suara!

Tommy Soeharto [net]

JAKARTA, SriwijayaAktual.com  – Aktivis 98 yang tergabung dalam Rumah Gerakan 98 angkat
bicara terkait Kritik yang dilontarkan Ketua Dewan Pembina Partai
Berkarya Tommy Soeharto terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo soal
membengkaknya utang negara.
Aktivis Rumah Gerakan 98 Gerry Dereck menyebut rasio utang negara era
Jokowi masih dalam batas wajar. Hal ini kata dia, sesuai UU Keuangan
Negara bahwa batas rasio utang pemerintah tidak boleh melebihi 60 persen
dari PDB nasional.
“Saat ini rasio utang pemerintah terhadap PDB masih kurang dari 30
persen. Ini masih sangat aman,” ujar Gerry kepada wartawan, Rabu
(21/2/2018).
Gerry pun membandingkan dengan negara-negara G-20, rasio utang Indonesia tergolong sangat kecil.
“Saat era Soeharto, pemerintah bisa ugal-ugalan berutang ke luar
negeri. Mungkin mas Tommy (Soeharto) lupa, kebocoran utang luar negeri
saat era Soeharto terbanyak dalam sejarah,” sindirnya.
Di era Presiden Soeharto, papar Gerry, rasio utang luar negeri
Indonesia terhadap PDB mencapai 57,7 persen dengan jumlah Rp 551,4
triliun. “Dan lebih banyak bocornya daripada untuk kepentingan rakyat,”
katanya.
Sementara di era pemerintahan Jokowi, utang negara dianggap tepat sasaran untuk pembangunan infrastruktur.
“Utang tersebut di pemerintahan saat ini tidak dialokasikan untuk
subsidi energi, melainkan untuk sektor produktif seperti infrastruktur.
Ini menguntungkan. Mungkin Tommy lupa, kami menumbangkan pemerintahan
bapaknya karena apa,” ulasnya.
Dalam acara silaturahmi Partai Berkarya di Jakarta, Senin (19/2/2018)
lalu, Tommy Soeharto menyatakan bahwa kondisi Indonesia sudah
mengkhawatirkan akibat utang negara yang mencapai 340 miliar dolar AS.
(rafael.ak)
 

Spesial Untuk Mu :  Ini Identitas Jenderal Bintang 3 yang Diperiksa TGPF Kasus Novel Baswedan