Tragis !!! Sekaligus Kasihan, Dituduh Curi Celana Dalam Wanita, Pria Tua Tewas Dipukuli Massa

Berita50 Dilihat
(Ilustrasi)
BANTUL-DIY YOGYAKARTA, SriwijayaAktual.com – Nasib tragis dialami seorang pria
berusia 50 tahun, dia tewas setelah dipukuli warga, karena dituduh
mencuri celana dalam wanita di Pasar Burung Singosaren, Kecamatan
Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Kepala Polsek Banguntapan, Kompol Suharno menuturkan, pria itu tewas
setelah mendapat perawatan selama satu hari di Rumah Sakit Militer Pusat
TNI Angkatan Udara (RSPAU) Hardjolukito pada pukul 18.00 WIB, Jumat 16
September 2016, dan telah dimakamkan di pemakaman umum Singosaren pagi
tadi, Sabtu (17/9/2016).
“Biaya di rumah sakit termasuk untuk mengurus pemakaman ditanggung
warga, pemakamannya dilakukan di dekat Balai Desa Singosaren,” kata
Kompol Suharno.
Suharno mengatakan, pria yang dirahasiakan identitasnya itu, tewas
karena mengalami luka parah, setelah dipukuli warga pada Kamis (15/9/2016) kemarin.
Awalnya, pria itu ditangkap warga karena kedapatan mencuri kopi
kemasan di warung warga. Tapi saat diperiksa, warga menemukan celana
dalam wanita di dalam tas dan dikenakan pria tersebut.
Secara kebetulan, menurut Suharno, saat itu ada warga yang mengaku kehilangan celana dalam.
Seketika itu juga, warga naik pitam dan memukuli pria itu hingga terluka parah dan menderita kritis.
“Warga itu katanya sering kehilangan celana dalam di jemuran, yang
digunakan tersangka (saat kejadian) itu rupanya juga celana dalam
wanita,” ujar Suharno.

Baca juga; HIHIHIHI …Curi Celana Dalam Wanita, Pria Ini Bonyok Dimassa Warga

Namun, untuk memastikan penyebab aksi massa yang berujung maut itu,
Kepolisian tengah memeriksa sejumlah orang yang terlibat menangkap dan
memukuli pria itu.
“Karena sampai meninggal, dan yang memukuli massa kita tetap panggil
saksi-saksi di lokasi untuk dimintai keterangan dan dimasukkan di berkas
pemeriksaan untuk cari tahu para pelaku pemukulan, serta perannya,,”
kata Suharno. (asp/viva)

Spesial Untuk Mu :  Subtansi RUU HIP Harus Dapat Menjaga Marwah Pancasila

Komentar