SURABAYA-JATIM, SriwijayaAktual.com – Kembangkan berbagai inovasi dan teknologi serta
meningkatkan penelitian ITS terkait dengan logistik, pelabuhan,
pelayaran an juga dalam bidang kelautan. Intitut Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya dalam hal ini di wakili oleh Jurusan Transportasi Laut,
menjalin kerjasama dengan the Netherlands Organization for International
Cooperation in Higher Education (NICHE/NUFFIC) yang merupakan sebuah
organisasi pemerintah Belanda untuk kerjasama internasional di bidang
pendidikan tinggi.
meningkatkan penelitian ITS terkait dengan logistik, pelabuhan,
pelayaran an juga dalam bidang kelautan. Intitut Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya dalam hal ini di wakili oleh Jurusan Transportasi Laut,
menjalin kerjasama dengan the Netherlands Organization for International
Cooperation in Higher Education (NICHE/NUFFIC) yang merupakan sebuah
organisasi pemerintah Belanda untuk kerjasama internasional di bidang
pendidikan tinggi.
“Sejak 2012 hingga tahun 2016 ini, Kontrak kerjasama ini telah
dijalin. Untuk itu, hasil-hasil kerjasama yang telah dilakukan selama
ini dengan salah satu institusi pendidikan dan penelitian terkemuka di
Belanda, yang dipimpin oleh STC-Group Holding B.V. (STC) disampaikan
kepada NUFFIC,” kata Dr Ing Setyo Nugroho, Project Manager ITS dalam
Handing Over Ceremony di Rektorat ITS, Jumat (23/9/2016).
dijalin. Untuk itu, hasil-hasil kerjasama yang telah dilakukan selama
ini dengan salah satu institusi pendidikan dan penelitian terkemuka di
Belanda, yang dipimpin oleh STC-Group Holding B.V. (STC) disampaikan
kepada NUFFIC,” kata Dr Ing Setyo Nugroho, Project Manager ITS dalam
Handing Over Ceremony di Rektorat ITS, Jumat (23/9/2016).
Ia menambahkan, program kerjasama yang mengusung tema Capacity
Building in Maritime Transportation and Logistics Education and Research
at ITS, dijelaskannya. Transla ini bagikan seorang bayi yang baru lahir
dan program dari NUFFIC ini sangat membantu perkembangan sang bayi.
“Bayi ini membutuhkan banyak suplemen agar dapat segera berlari, bahkan
kalau bisa segera melompat,” ujarnya beranalogi.
Building in Maritime Transportation and Logistics Education and Research
at ITS, dijelaskannya. Transla ini bagikan seorang bayi yang baru lahir
dan program dari NUFFIC ini sangat membantu perkembangan sang bayi.
“Bayi ini membutuhkan banyak suplemen agar dapat segera berlari, bahkan
kalau bisa segera melompat,” ujarnya beranalogi.
Ia mengungkapkan, Jurusan Transla sendiri baru berdiri lima tahun
yang lalu, dan setahun berikutnya langsung mendapatkan dana hibah dari
NUFFIC agar dapat mengembangkan teknologi guna memperbaiki logistik
transportasi laut di Indonesia.
yang lalu, dan setahun berikutnya langsung mendapatkan dana hibah dari
NUFFIC agar dapat mengembangkan teknologi guna memperbaiki logistik
transportasi laut di Indonesia.
“Selama empat tahun bekerjasama, jurusan Transla sudah bisa membuat
logistik pala dari Ambon ke Rotterdam, menggelar beberapa workshop
internasional untuk mahasiswa undergraduate, dan sejumlah teknologi
inovasi di bidang transportasi kelautan. Hasil yang didapat dari program
ini ada sepuluh aspek, yaitu professional network, study programmes,
research programmes, library and laboratory, income generating unit,
organizational structure, learning organization, leadership and
governance, teaching and research capacity, dan vision, strategy, and
roadmap,” imbuhnya.
logistik pala dari Ambon ke Rotterdam, menggelar beberapa workshop
internasional untuk mahasiswa undergraduate, dan sejumlah teknologi
inovasi di bidang transportasi kelautan. Hasil yang didapat dari program
ini ada sepuluh aspek, yaitu professional network, study programmes,
research programmes, library and laboratory, income generating unit,
organizational structure, learning organization, leadership and
governance, teaching and research capacity, dan vision, strategy, and
roadmap,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Jurusan Transportasi Laut ITS Ir Tri Achmadi PhD
mengatakan, selama proyek berjalan jurusan Transla bersama Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya (PENS) mampu membuat sebuah masterpiece,
yaitu sebuah simulator pelabuhan yang sangat canggih (Smart Port
Simulator). “Dengan teknologi yang kami kembangkan ini, bongkar muat di
pelabuhan ini nantinya bisa dioperasikan hanya dengan satu orang,”
jelasnya.
mengatakan, selama proyek berjalan jurusan Transla bersama Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya (PENS) mampu membuat sebuah masterpiece,
yaitu sebuah simulator pelabuhan yang sangat canggih (Smart Port
Simulator). “Dengan teknologi yang kami kembangkan ini, bongkar muat di
pelabuhan ini nantinya bisa dioperasikan hanya dengan satu orang,”
jelasnya.
Dalam smart port, dijelaskan Tri. Nantinya semuanya bisa dikerjakan
secara otomatis dengan menggunakan sistem kerja robotika. Supaya
pekerjaan bongkar muat yang begitu luas dan banyak bisa dikontrol hanya
dengan satu orang yang mengendalikan sistem tersebut.
secara otomatis dengan menggunakan sistem kerja robotika. Supaya
pekerjaan bongkar muat yang begitu luas dan banyak bisa dikontrol hanya
dengan satu orang yang mengendalikan sistem tersebut.
“Saya nilai sangat efektif untuk mempercepat kerja bongkar muat di
pelabuhan. Karena itu saya berharap ke depan teknologi yang dikembangkan
ini bisa digunakan di seluruh pelabuhan di Indonesia,” papar pria yang
juga bertindak sebagai Project Manager ini.
pelabuhan. Karena itu saya berharap ke depan teknologi yang dikembangkan
ini bisa digunakan di seluruh pelabuhan di Indonesia,” papar pria yang
juga bertindak sebagai Project Manager ini.
Di samping itu, dalam mengerjakan proyek ini pihaknya juga sering
mengunjungi beberapa perusahaan manufaktur dan logistik di Indonesia
untuk mengetahui sejauh mana perkembangannya. “Kemudian banyak sekali
diskusi selama empat tahun ini. Diskusinya juga dikemas dalam bentuk
yang menarik dengan peragaan dan games,” tambahnya.
mengunjungi beberapa perusahaan manufaktur dan logistik di Indonesia
untuk mengetahui sejauh mana perkembangannya. “Kemudian banyak sekali
diskusi selama empat tahun ini. Diskusinya juga dikemas dalam bentuk
yang menarik dengan peragaan dan games,” tambahnya.
Acara Handing Over Ceremony dibuka oleh Rektor ITS Prof Ir Joni
Hermana MScES PhD dan dihadiri langsung oleh Director of STC-Group Capt.
Albert Bos ini juga menghadirkan sejumlah perwakilan dari perguruan
tinggi di wilayah timur Indonesia yang ingin mengembangkan teknologi
yang ada, beberapa pihak industri yang bermitra dengan ITS, dan sejumlah
perwakilan pemerintah. Diketahui, kontrak program ini masih akan
direncanakan dan dibicarakan lagi agar dapat dilaksanakan kembali
ditahun depan. (*).
Hermana MScES PhD dan dihadiri langsung oleh Director of STC-Group Capt.
Albert Bos ini juga menghadirkan sejumlah perwakilan dari perguruan
tinggi di wilayah timur Indonesia yang ingin mengembangkan teknologi
yang ada, beberapa pihak industri yang bermitra dengan ITS, dan sejumlah
perwakilan pemerintah. Diketahui, kontrak program ini masih akan
direncanakan dan dibicarakan lagi agar dapat dilaksanakan kembali
ditahun depan. (*).
Sumber, Berita Jatim
Komentar