Berita  

Viral & Mengharukan!! Santri Ponpes Tebu Ireng Hujan-Hujanan Demi Beli Baju untuk Ibu

Viral anak hujan-hujanan demi beli baju untuk ibu. (Foto: Ist)

JOMBANG-JATIM, SriwijayaAktual.com  – Sebuah video viral yang diunggah akun Facebook Intan Mitra Konveksi pada Sabtu (18/3/2017) lalu,  menceritakan sebuah anak yang rela berbasah kuyup menerjang hujan demi membeli baju baru untuk sang ibu.
Dalam video berdurasi 1 menit 17 detik ini, seorang anak laki-laki mengenakan pakaian cokelat tampak memasuki sebuah toko dengan keadaan basah kuyup akibat kehujanan.
Ia rela kehujanan demi membelikan baju sang ibu. Bahkan yang membuat netizen terenyuh bagaimana uang yang digunakan membeli baju merupakan uang saku yang ia kumpulkan untuk kebutuhan sehari-hari di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang.
“Nyari baju baru untuk ibu yang murah saja,” ujar sang anak yang tampak masih kedinginan.
Sang anak yang awalnya hanya membawa ala kadarnya tak cukup kemudian pamit untuk mengambil uang. Ia bahkan harus bolak-balik dua kali mengambil uang di tengah guyuran hujan deras.
“Mbak berapa harga bajunya?” ujar sang anak
“200 ribu dek.” Tutur sang penjual yang tak lain adalah penggunggah video di Facebook sendiri.
Bergegaslah sang anak untuk lari menuju arah pondok pesantren yang terletak di seberangnya.
Pada sore harinya sang anak kembali dengan keadaan masih hujan deras.
Sang anak kembali bertanya “Mbak bajunya berapa?”
Sang pemilik toko pun menjawab, “200 ribu dek. Kenapa dik? Adik disuruh siapa?”
“Gak ada yang menyuruh bu. Saya sendiri yang ingin membelikan baju ibu,” jelas sang anak .
Akhirnya setelah terjadi beberapa percakapan, sang anak meminta dipilihkan baju baru seharga Rp100 ribu.
Dengan keadaan basah kuyup ia pun mengeluarkan selembar uang Rp100 ribu yang tak luput terkena air hujan.
Kisah ini mengajarkan bagaimana seorang anak dengan segala keterbatasannya rela memberikan yang terbaik bagi ibunya.
Meski sang anak itu sendiri mungkin harus ‘berpuasa’ untuk membeli segala kebutuhannya. [***] 

Spesial Untuk Mu :  Video Ahok Ngamuk Marah-Marah Beredar Lagi, Dianggap Sumber Konflik?