Tukang bubur warga Dukuh Mandelun, Desa Lambanggelun, Kecamatan
Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, itu juga menjadi buah
bibir di lingkungannya.
Lambanggelun dengan seserahan 2 ekor sapi, 3 ekor kambing, 1 ton beras,
1 kwintal beras ketan, 1 buah motor Vario, dan emas 20 gram.
Semua seserahan tersebut diarak dari rumah pengantin laki-laki ke rumah pengantin wanita yang tidak jauh.
Prosesi seserahan dengan cara diarak tersebut kemudian menjadi viral.
Saat Tribunjateng.com datang ke lokasi seserahan, kedua pengantin masih menjalai prosesi akad nikah.
Kusmantono mengatakan seserahan yang dilakukan hari Jumat itu sebagai
bentuk rasa sayangnya kepada calon istri, Niswatun Hasanah.
Kusmantono menyatakan, setiap hari bekerja sebagai tukang bubur di Bogor, Jawa Barat.
“Saya menjalin hubungan dengan Niswa belum ada satu tahun. Genap satu tahun besok tanggal 14 Agustus,” tambahnya.
Muhammad Kusmantono (23) dan Niswatun Hasanah (19) melihatkan buku nikah usai menjalankan prosesi akad nikah. (Tribun Jateng/ Dro) |
Waryono (53), ayah Kusmantono mengatakan anaknya yang menikah ini adalah anak nomor tiga.
“Dulu, kakaknya yang akan menikah juga sama melakukan hal tersebut,” kata Waryono kepada Tribunjateng.com.
Hal tersebut dilakukan sebagai wujud syukur atas nikmat yang telah diberikan dirinya
Kemudian saya menjadi gembel karena harta habis.
Saya mempunyai nazar, kalau anak mau nikah saya akan memberikan 2 sapi
jenis limusin, 3 ekor kambing, 1 ton beras, 1 kwintal beras ketan, 1
buah motor Vario, emas 20 gram, dan yang lainnya,” ujar Waryono.
Tak hanya itu, keluarganya juga memberikan perlengkapan dapur lengkap dan seperangkat alat sholat bagi mempelai perempuan.
Waryono bernazar anak keempat jika melakukan pernikahan akan lebih meriah lagi dibandingkan kakak-kakaknya.
Besok kalau menikah, saya akan memberikan seserahan tiga kali lipat dari seserahan yang dilakukan Kusmantono ini,” tandasnya.[tn]