Tindakan tak terpuji itu direkam video dan diunggah akun Instagram @onemedsos. Setelah ditelusuri, peristiwa itu terjadi di Desa Petet Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.
Kapolsek Tuntang AKP Nurkholis saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu terjadi di wilayah hukumnya. Meski demikian, dia meluruskan beberapa informasi yang beredar di media sosial maupun pemberitaan.
“Itu video yang mem-video-kan bukan bapaknya, tapi kakaknya. Sebelumnya mereka itu guyon-guyon, gelut-gelutan tapi terus diambil bagian akhir (video) saja, diambil adegan terakhir saja,” kata Nurkholis, Rabu (13/5/2020).
“Jadi itu istilahnya gojekan. Itu mereka juga masih saudara-saudara semua. Kakak-beradik (sepupu),” terangnya.
Menurutnya, setelah video itu viral di media sosial, polisi bergerak cepat melakukan penyelidikan. Setelah diketahui lokasinya, petugas meminta keterangan sejumlah warga. Untuk mengantisipasi kesimpangsiuran informasi di media sosial, polisi melalukan mediasi terhadap bocah-bocah dan keluarganya.
“Sekarang di sini (Mapolsek Tuntang) semua. Ini kita mediasi, dari PPA, Pemerintah Kecamatan, Polres di mediasi di sini. Jadi biar tahu ceritanya seperti apa. Karena video beredar akan diambil serunya (bagian akhir) saja, tapi tidak ada kekerasan, hanya main bareng,” lugasnya.
Sekadar diketahui, jagat dunia maya dihebohkan dengan video berisi perkelahian yang melibatkan dua anak. Ironisnya, kejadian itu disaksikan rekan-rekannya dan direkam video oleh lelaki dewasa tanpa berusaha melerai. (*)