Berita  

WADUH!!! Gara-gara ‘Sungai Tercemar Limbah, Mengakibatkan Ikan Berubah Jadi Bencong’

170526 ID Fish 1000
Ilustrasi

SriwijayaAktual.com
Sebuah penelitian menemukan bahwa seperlima spesies ikan jantan yang berada di
sungai menampilkan perilaku yang feminin bahkan menghasilkan telur. Beberapa
spesies juga telah mengalami penurunan sperma dan menampilkan perilaku yang
kurang agresif dan kompetitif yang menyebabkan perkembangbiakan tidak
berlangsung dengan baik.
Setelah
diteliti, penyebab ikan di sungai dapat menjadi transgender adalah karena bahan
kimia yang terkandung dalam pil kontrasepsi yang disiram melalui saluran
pembuangan rumah tangga. Tak hanya itu, bahan kimia dalam produk lain seperti
cairan pembersih, plastik dan kosmetik juga menyebabkan ikan menjadi
transgender.
Dilansir
dari The Telegraph, Profesor Charles Tyler, dari University of Exeter, Inggris.
Menjelaskan bahwa keturunan ikan “transgender” atau “intersex” semacam itu juga
dapat lebih peka terhadap efek bahan kimia.
“Kami
menunjukkan bahwa beberapa bahan kimia memiliki efek kesehatan yang jauh lebih
luas pada ikan yang kami harapkan. Dengan menggunakan ikan transgenik khusus
yang memungkinkan kita melihat respons terhadap bahan kimia ini di tubuh ikan
secara real time, misalnya, kita telah menunjukkan bahwa estrogen
yang ditemukan di beberapa plastik mempengaruhi katup di jantung.” jelas
Studi
yang dilakukan Profesor Tyler juga telah menemukan lebih dari 200 jenis limbah
yang mengandung bahan kimia yang telah diidentifikasi, ternyata bahan kimia
dalam limbah tersebut memiliki efek yang sama seperti hormon esterogen dan
obat-obatan semacam antidepresan. Hal itu dapat menyebabkan perubahan prilaku
alami ikan di sungai.
“Penelitian
lain telah menunjukkan bahwa banyak bahan kimia ikut terbuang saat pengolahan limbah
yang dapat mempengaruhi ikan, salah satunya ialah bahan kimia yang larut dari
obat antidepresan yang dapat mengurangi rasa malu alami dari beberapa spesies
ikan, termasuk cara mereka bereaksi terhadap predator,” tambah Profesor Tyler.
Profesor
Tyler akan mempresentasikan temuannya dalam ceramah pembukaan Simposium
Masyarakat Perikanan ke-50 di Kepulauan Inggris di Universitas Exeter dari
tanggal 3 sampai 7 Juli.
“Dalam
Simpisium ini, ahli biologi ikan dari seluruh dunia akan diberi kesempatan
untuk bertukar gagasan dan mendiskusikan bagaimana melindungi populasi ikan
yang berkurang dengan cepat berubahnya laut dan sungai, sebelum terlambat,”
ujar Dr Steve Simpson, selaku penyelenggara simposium. (***)