Ilustrasi |
Sebuah penelitian menemukan bahwa seperlima spesies ikan jantan yang berada di
sungai menampilkan perilaku yang feminin bahkan menghasilkan telur. Beberapa
spesies juga telah mengalami penurunan sperma dan menampilkan perilaku yang
kurang agresif dan kompetitif yang menyebabkan perkembangbiakan tidak
berlangsung dengan baik.
diteliti, penyebab ikan di sungai dapat menjadi transgender adalah karena bahan
kimia yang terkandung dalam pil kontrasepsi yang disiram melalui saluran
pembuangan rumah tangga. Tak hanya itu, bahan kimia dalam produk lain seperti
cairan pembersih, plastik dan kosmetik juga menyebabkan ikan menjadi
transgender.
dari The Telegraph, Profesor Charles Tyler, dari University of Exeter, Inggris.
Menjelaskan bahwa keturunan ikan “transgender” atau “intersex” semacam itu juga
dapat lebih peka terhadap efek bahan kimia.
menunjukkan bahwa beberapa bahan kimia memiliki efek kesehatan yang jauh lebih
luas pada ikan yang kami harapkan. Dengan menggunakan ikan transgenik khusus
yang memungkinkan kita melihat respons terhadap bahan kimia ini di tubuh ikan
secara real time, misalnya, kita telah menunjukkan bahwa estrogen
yang ditemukan di beberapa plastik mempengaruhi katup di jantung.” jelas
yang dilakukan Profesor Tyler juga telah menemukan lebih dari 200 jenis limbah
yang mengandung bahan kimia yang telah diidentifikasi, ternyata bahan kimia
dalam limbah tersebut memiliki efek yang sama seperti hormon esterogen dan
obat-obatan semacam antidepresan. Hal itu dapat menyebabkan perubahan prilaku
alami ikan di sungai.
lain telah menunjukkan bahwa banyak bahan kimia ikut terbuang saat pengolahan limbah
yang dapat mempengaruhi ikan, salah satunya ialah bahan kimia yang larut dari
obat antidepresan yang dapat mengurangi rasa malu alami dari beberapa spesies
ikan, termasuk cara mereka bereaksi terhadap predator,” tambah Profesor Tyler.
Tyler akan mempresentasikan temuannya dalam ceramah pembukaan Simposium
Masyarakat Perikanan ke-50 di Kepulauan Inggris di Universitas Exeter dari
tanggal 3 sampai 7 Juli.
Simpisium ini, ahli biologi ikan dari seluruh dunia akan diberi kesempatan
untuk bertukar gagasan dan mendiskusikan bagaimana melindungi populasi ikan
yang berkurang dengan cepat berubahnya laut dan sungai, sebelum terlambat,”
ujar Dr Steve Simpson, selaku penyelenggara simposium. (***)