SriwijayaAktual.com –Kepiawaian pengacarakondang Hotman Paris Hutapea pada bidang hukum, telah tak diragukan lagi, baik di kalangan sesama advokat, selebritas, maupun penduduk Indonesia dan internasional.
Bermacam kasus kelas kakap kerap ya menangkan di depan pengadilan. Mungkin ini, lewat akun instagramnya, Hotman Paris Hutapeamengisahkan bahwa ya pernah memenangi semacam kasus besar yang melibatkan perusahaan tambang.
Perusahaan tambang itu mengalihkan kepemilikan batubara yang sudah ada di bumi Indonesia kepada bank asing.
Hebatnya, untuk memenangi kasus , Hotman Paris Hutapea hanya menggunakan pelajaran yang telah diajarkan semenjak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Pelajaran SD yang menjadi ‘senjata ampuh’ Hotman Paris Hutapea berjaya di pengadilan ialah pasal 33 Undang Undang Dasar (UUD) 1945.
Pasal 33 Ayat 3 dengan jelas menyebutkan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negeri, dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Siapa sangka kasus yang melibatkan perusahaan tambang batubara dan bank asing itu sukses dimenangkan oleh Hotman Paris Hutapea, dengan hanya berlandaskan pada sesuatu yang terkesan simpel.
Tetapi, itulah keunggulan Hotman Paris Hutapea. Kejeliannya pada melihat dan menguasai suatu masalah, terutama kasus-kasus bisnis, menjadikannya dicintai oleh konglomerat lokal dan ditakuti kreditur asing.
Berikut ini pernyataan sempurna Hotman Paris Hutapea pada video yang diunggah lewat akun Instagram @hotmanparisofficial pada Selasa (31/7/2018) dini:
“Dahulu aku memenangi perkara perusahaan tambang dengan menggunakan pelajaran Sekolah Dasar (SD) yakni Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 sebab batubara di pada bumi difiduciakan kepada bank asing dan aku mendalilkan di pengadilan bahwa semua kekayaan di pada bumi ialah milik negeri. Jadi swasta tak bisa mengagunkan ke pihak manapun dan agunan itu batal aku membuat nilainya USD 1 Milliar.
Kini aku membuat lagi pelajaran SD, PT Pelita Cengkareng Paper menang sebab dia sebagai debitur tagihannya dialihkan dua mungkin oleh bank lokal. Pelajaran SD cukup digunakan untuk memenangi. Misal apakah sepatu aku ini boleh aku jual dua mungkin? Aku jual ke si-A lalu besoknya aku jual ke si-B tentu tak boleh.” [wartakota]