Waspada! Penipuan Lowongan Panitia Asian Games 2018

http://www.sriwijayaaktual.com/p/pasang-iklan.html
Ingin Pasang Iklan? Klick Disini …

PALEMBANG, SriwijayaAktual.com – Panitia Asian Games 2018  mengingatkan masyarakat untuk
mewaspadai modus penipuan yang mengatasnamakan perusahaan rekanan
pemerintah dalam hal perekrutan petugas dan relawan (volunteer) yang
saat ini sedang beredar melalui media sosial. 
Koordinator Bidang Promosi Panitia Penyelenggara Asian Games
Indonesia (INASGOC) Nirmala Dewi di Palembang, hari ini, mengatakan, ia
menemukan pesan singkat yang dibagikan melalui Whatsapp tentang lowongan
menjadi panitia Asian Games. 
Perusahaan yang mencoba menipu ini diketahui hanya mencantumkan
alamat untuk mengirimkan surat berkas lamaran bagi yang berminat, tanpa
mencantumkan nomor telepon. 
“Awalnya saya ditanya seorang teman, apakah benar saat ini sedang
dibuka lamaran menjadi pantia sembari menyuguhkan buktinya. Langsung
saya katakan, ini penipuan,” kata Nirmala Dewi, Senin (1/4/2017), dikutip dari Antaranews
Ia mengatakan, hingga kini INASGOC baik di Jakarta maupun di
Palembang, tidak pernah menjalin kerja sama dengan perusahaan atau pihak
ketiga mana pun untuk merekrut panitia Asian Games. 
“Sejauh ini belum ada sama sekali perekrutan lagi. Memang
sebelumnya ada, tapi sifatnya mendata ulang kembali petugas-petugas
seperti LO dan lainnya yang pernah bertugas pada SEA Games dan Islamic
Solidarity Games di Palembang,” kata Dewi. 
Berita Terkait: Pembangunan Infrastruktur Asian Games XVIII Sudah Memenuhi Syarat Baik dan Selesai di Tahun 2017 ini
Ia menjelaskan, pada saatnya nanti, INASGOC akan membuka secara
resmi kesempatan bagi masyarakat umum untuk terlibat dalam Asian Games
dengan menjadi relawan, workpost, dan lainnya.
Mereka yang terlibat ini diperbolehkan dari berbagai kalangan,
mulai dari pelajar, mahasiswa, karyawan, hingga warga masyarakat biasa. 
Menurut Dewi pada Asian Games mendatang, khusus di Kota Palembang
akan dibutuhkan sekitar 6.000-an volunteer karena sejauh ini
diperkirakan jumlah kontingen dan ofisial dari negara peserta berjumlah
15.000 orang. 
“Kami berharap masyarakat waspada atas modus-modus seperti ini,
apalagi sampai meminta sejumlah biaya untuk registrasi. Sekali lagi ini
penipuan,” Tandasnya Dewi. (*)
Spesial Untuk Mu :  Aksi Unjuk Rasa IDI "......." Tolak Sistem Pendidikan DLP

Komentar