Ilustrasi |
Pengembangan
itu dilakukan Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya
Mandala Surabaya (FF UKWMS) Luh Putu Widiasih Wijayanti Tusan.
Ditemui
di kampus setempat, Selasa (18/7/2017), Widia sapaan akrabnya mengatakan
dirinya terinspirasi untuk membuat pasta gigi dari apel manalagi yang
diberi nama Apple Dyne dilatarbelakangi dari pengalamannya makan apel
hijau yang meninggalkan perasaan kesat di gigi.
“Ternyata, apel
punya khasiat antibakteri Streptococcus mutans penyebab plak gigi.
Mengonsumsi apel Malang secara rutin mestinya bisa membantu kita
mencegah karies, tapi buah apel sendiri kan banyak mengandung gula dan
zat lainnya, sehingga ada kemungkinan manfaatnya tidak bisa kita rasakan
secara langsung,” ujarnya, dikutip dari antaranews.
Dyne dibandingkan pasta gigi yang sudah ada di pasaran antara lain
adalah lebih alami karena menggunakan bahan alam, selain itu risiko
iritasi akibat penggunaan rutin juga lebih sedikit. “Bila menggunakan
pasta gigi buatan saya ini, orang tidak akan mudah terkena sariawan,”
kata Widia.
komposisi bahan yakni Carboner 940, Kalsium Karbonat, Gliserin, Sorbito,
Cocamidopropyl Betaine, Natrium Sakarin. Selain itu ada Minyak Permen,
Metil Paraben, Propil Paraben, Natrium Metasulfit, Trietanolamin dan
Aquadest.
dibersihkan terlebih dahulu. Kemudian dilakukan perajangan dan
ditipiskan supaya proses pengeringannya mudah. Dalam proses pengeringan
itu menggunakan oven pada suhu 50 derajat celcius dan dilakukan sampai
benar-benar kering dalam waktu satu sampai dua hari.
diblender dan pengayakan. Selanjutnya dilakukan proses masarasi.
Masarasi dibantu dengan pelarut etanol, kemudian dilakukan penguapan
hingga terbentuk ekstra kental dan formulasikan menjadi pasta gigi,”
ujarnya.
pasta gigi ini dimulai dari idenya. Untuk proses pembuatannya, dirinya
mengaku tak banyak menemui kendala, hanya saja buah apel manalagi khas
Malang (Batu, red) ini yang susah didapat.
diinginkan dengan tekstur dan ukuran yang sesuai. Kebanyakan yang ada di
pasar adalah apel impor,” ucapnya.
Widia berharap, pasta gigi Aple Dyne buatannya ini ke depan dapat dipatenkan sehingga bisa dikembangkan lebih lanjut.
Dosen Fakultas Farmasi yang juga dosen pembimbing Widia, Farida
Lanawati Darsono M.SC mengakui masih ada beberapa kekurangan dari pasta
gigi buatan mahasiswinya itu terutama dalam tekstur yang harus
diperbaiki. “Untuk konsistensi pasta gigi ini masih kurang padat. Di
bagian lain sudah tercampur semua, dan proses lain seperti
penyimpanannya relatif stabil,” kata Farida.
Farida berharap, ke
depan kalau mahasiswanya ingin melakukan proses pengembangan, yang
pertama perlu diperbaiki kepadatannya. “Yang lainnya perlu diujikan
seberapa jauh efektivitas untuk menghilangkan karies dan plak gigi.
Kalau sudah dua itu berarti siap untuk diproduksi,” tutur Farida. (*)