![]() |
Satgas PDIP melepas stiker ‘Raja Jokowi’ (Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom) |
kostum raja Jawa tersebar di pelosok Jawa Tengah. Hal ini membuat PDIP
geram, karena merasa tidak membuatnnya. Tudingan mengarah ke lawan
politik.
PDIP pun menginstruksikan kepada jajarannya di Jawa
Tengah untuk menyisir jalanan dan mencopoti poster-poster tersebut. Tak
hanya yang berbentuk spanduk, stiker di kaca mobil angkutan umum juga
dicopoti.
Setelah diusut, poster tersebut bukanlah atribut resmi yang dikeluarkan
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin. DPP PDIP menyebutnya
sebagai atribut siluman.
“Ada atribut ‘siluman’ yang dipasang di
publik yang mencitrakan seolah-olah Jokowi seorang raja dengan mahkota,”
ujar Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira, saat dimintai konfirmasi,
Senin (12/11/2018).
“Jelas, atribut ini datang dari kaum ‘Anti-Jokowi Presiden’,” kata Andreas.
![]() |
MMT ‘Raja Jokowi’ yang dilepas kader PDIP (Foto: Rinto Heksantoro/detikcom) |
menurunkan citra diri Jokowi yang sedang bagus-bagusnya. Kelompok
‘Anti-Jokowi Presiden’ ini tidak mampu lagi untuk berkompetisi dengan
menampilkan citra diri positifnya,” katanya.
Pantauan PDIP, poster tersebut sudah tersebar di 27 daerah di Jawa Tengah. Antara lain di Boyolali, Sukoharjo, Solo dan Purworejo.
Jokowi. Gambar Jokowi yang seolah-olah menjadi raja sudah tidak sesuai
dengan masa kini.
“Instruksi dari DPD (Dewan Pimpinan Daerah PDIP
Jateng) agar gambar tersebut segera diturunkan. Itu gambar melecehkan
Jokowi, di era demokrasi tidak ada raja-raja yang ada hanya di pentas
seni ketoprak, masa disamakan dengan raja ketoprak, ini teknik memecah
belah antarpartai dan calon presiden kita,” kata Ketua DPC PDIP
Purworejo, Luhur Pambudi, Senin (12/11/2018).
aktor di balik pemasangan poster. Dia mengatakan telah mengantongi
nama-namanya.
“Ini bukan produk tim kampanye nasional atau
daerah, bukan juga produk partai. Tapi juga ada lambang partai, berarti
ada yang catut lambang partai. Siapa mereka? Kami sudah kantongi
nama-nama, lihat ke depan seperti apa,” kata Bambang saat dihubungi
lewat telepon, Senin (12/11/2018). [*]