Dok: Tri Rismaharini |
teknologi digital dan start-up business terkemuka di dunia akan
berkumpul di Surabaya.
Ada sekitar 20 orang yang merupakan CEO
dari perusahaan terkemuka dan juga pakar teknologi informasi yang akan
menggelar konferensi dan pelatihan di Kota Pahlawan.
Wali Kota
Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, konferensi start-up business
tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan ke Amerika Serikat pada
pertengahan Februari lalu.
Sebelumnya, pada 11-17 Februari 2017,
Walikota bersama akademisi diantaranya Rektor Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengunjungi beberapa kampus dan
perusahaan terkemuka.
Juga berkunjung ke Silicon Valley yang
merupakan pusat bisnis dan teknologi digital yang berada di San
Francisco, Amerika Serikat.
“Ada beberapa CEO seperti dari
Google, Intel, Facebook dan Instagram yang akan datang ke Surabaya” ujar
Risma kepada wartawan di ruang kerja Walikota, Rabu (22/2/2017).
Risma
menambahkan pertemuan tersebut akan menjadi momentum awal bagi
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam upaya untuk mengembangkan
Surabaya sebagai pusat startup digital layaknya Silicon Valley di
Amerika Serikat.
Risma menegaskan, awalnya pertemuan tersebut
hanya terfokus pada bidang ekonomi. Namun, ingin nya ada lebih banyak
warga yang bisa merasakan kemanfaatannya.
Risma mengatakan ingin
memberdayakan anak-anak muda melakukan start-up business yang ditunjang
oleh sistem teknologi informasi berbasis internet.
Apalagi,
selama ini, terobosan inovatif yang dilakukan Pemkot Surabaya melalui
program Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda yang memberdayakan penduduk
kota Surabaya terutama ibu-ibu kampung dan anak-anak muda lewat ekonomi
kreatif melalui jejaring digital, terbukti mendapatkan apresiasi luas
termasuk dari Facebook.
“Selama ini, ada banyak anak-anak di
Surabaya yang tertarik di bidang ini. Tetapi kita mentoring nya tidak
ada. Nanti kita akan minta mentor untuk membantu mengaitkan teknologi
untuk kehidupan sehari-hari. Jadi bukan hanya e-commerce. Saya inginnya
tidak hanya sisi ekonomi, tapi kita juga dapat lebih. Harapannya, antara
pendidikan, swasta dan dunia usaha bisa terkoneksi,” jelasnya.
Walikota perempuan pertama di Surabaya ini juga menyampaikan harapannya agar Google nantinya membangun Campus di Surabaya.
Campus
ini tidak seperti perguruan tinggi yang hanya berfokus pada pendidikan.
Tapi juga untuk concern pada usaha. Di beberapa negara, sudah ada
Campus Google ini.
Namun, untuk wilayah Asia Tenggara belum ada.
Nah, Surabaya ingin mendapatkannya. Sebab, bila Google setuju
membangunnya di Surabaya, maka Surabaya akan menjadi jujugan bagi
startup digital dunia. Dan dampaknya tentu positif bagi masyarakat
Surabaya.
“Kami ingin merebut Campus Google itu. Memang
persaingan nya akan berat karena kompetitornya juga banyak. Tapi, kami
akan meyakinkan pihak Google. Saya yakin Surabaya sangat layak untuk ada
Campus Google ini karena lingkungan masyarakat-nya dan tenaga engineer
nya mendukung. Pengguna internet di Surabaya juga yang terbesar. Dan,
bila dibangun di sini, tentu akan banyak yang datang ke Surabaya,”
sambung mantan Kepala Bappeko Surabaya ini.
Selama kunjungan ke
Amerika Serikat, Risma bersama delegasi asal Surabaya, mengunjungi
beberapa perusahaan terkemuka di bidangnya seperti Google, Facebook,
Intel, Instagram dan juga kampus terkemuka seperti Universitas Stamford
dan Universitas Barkeley.
Salah satunya Rektor ITS, Prof Joni Hermana. Dalam akun Facebook nya, Prof Joni Hermana sempat menuliskan perjalanan tersebut.
Dia mengaku optimistis, Surabaya kelak dapat menjadi Silicon Valley masa depan.
“Ini
luar biasa karena insya Allah Pemkot melibatkan akademisi, pelaku
bisnis, dan masyarakat, khususnya anak-anak muda Surabaya,” ujarnya. (*)
Sumber, Beritajatim