SAMARINDA-KALTIM, SriwijayaAktual.com – Warga Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) sedang dihebohkan dengan kabar bakal mendapat harta warisan Presiden pertama Indonesia Soekarno.
Adalah UN Swissindo yang mengklaim bisa membagikan harta mantan presiden yang karib disapa Bung Karno itu.
Lembaga yang mengklaim berada di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu juga mengajukan persyaratan sangat mudah.
Warga hanya mengisi formulir yang tersedia. Setelah itu, warga menempelkan pas foto berwarna berukuran 3×4.
Warga yang tertarik juga harus menyerahkan uang administrasi sebesar Rp 20 ribu kepada tenaga marketing UN Swissindo.
Setelah mendaftar, warga yang setuju mengikuti program itu dijanjikan mendapat dana warisan pada Agustus 2017.
Nominalnya sebesar Rp 15 juta per warga. Tenaga marketing UN Swissindo sudah bergerilya ke rumah warga, terutama di permukiman padat penduduk.
Mereka sangat mudah dikenali. Pakaiannya serbahitam dengan simbol tertempel di lengan dan dada serta membawa sejumlah brosur.
Tak sedikit warga tertarik bergabung dalam program yang ditawarkan.
Namun, ada pula yang menganggap bahwa itu adalah modus penipuan belaka.
Budiono, warga Jalan Suwandi, RT 24 , Kelurahan Gunung Kelua mengaku pernah didatangi beberapa pria berpakaian serbahitam.
Mereka menawarkan program pembagian harta warisan Soekarno.
“Kami
sempat didatangi dan disodori program itu. Ada yang percaya, ada yang
tidak. Namun warga lebih banyak berpikir realistis apa mungkin dengan
hanya menyetor foto dapat uang Rp 15 juta,” kata Budiono sebagaimana
dilansir Prokal, Senin (31/7/2017), dikutip jpnn.
Program menggiurkan itu juga ditawarkan kepada warga Jalan KS Tubun, Kelurahan Bugis, Samarinda Kota.
“Kami
tak mudah dibodohi dengan program seperti itu. Kami mengusir mereka
karena kami anggap tidak realistis,” ucap warga Jalan KS Tubun M Yusuf.
Dari informasi yang dihimpun Sapos, lembaga ini memiliki beberapa tingkatan kepengurusan.
Dari tingkat pusat yang berada di Jakarta, kabupaten/kota, selanjutnya di kecamatan dan kelurahan.
Sementara itu, Syamsir, Ketua RT 04, Jalan Jelawat, Samarinda Ilir mengatakan, salah seorang warganya ada yang menjadi pengurus dalam program itu.
Syamsir sudah mencoba memperingatkan warga tersebut bahwa program itu penipuan.
“Warga saya itu percaya jika program itu benar. Dan saya sudah berulang kali menasihati, namun tidak digubris,” kata Syamsir.
Syamsir menjelaskan, warga tersebut merupakan pengurus tingkatan terendah yang ada di kelurahan.
Sedangkan tingkat di atasnya salah seorang warga di Jalan Kedondong, Samarinda Ulu.
”Jika hingga bulan Agustus pencairan dana yang dijanjikan tidak ada, maka jelas ini benar-benar penipuan,” kata Syamsir.
Terpisah, Kasubag Humas Polresta Samarinda Iptu Danovan mengaku belum menerima laporan adanya penipuan yang dilakukan para oknum tersebut.
”Kami sudah mendengar adanya oknum yang melakukan penyebaran program pembagian harta warisan Soekarno,” kata Danovan.
Danovan mengimbau warga agar jangan mudah percaya dengan iming-iming besar tanpa harus bekerja.
“Carilah rezeki dengan giat bekerja,” kata Danovan. (*)