YA AMPUN !!! Fenomena Unik, Di Tanggerang Warga Gadai KTP dan SIM Buat Bayar Bensin

Berita72 Dilihat
(Ilustrasi)

TANGGERANG-BANTEN, SriwijayaAktual.com  – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)
menemukan banyaknya konsumen yang menggadaikan Kartu Tanda Penduduk
(KTP) untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) di beberapa Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang dikelola PT Pertamina (Persero).
Staf Peneliti YLKI Natalia Kurniawati mengatakan, fenomena itu secara
tidak sengaja ditemukan ketika instansinya melakukan penelitian terkait
ketepatan selang pompa (nozzle) BBM di salah satu SPBU di Kota Tangerang, Provinsi Banten.
Menurut informasi yang dihimpun dari petugas SPBU, kebanyakan
konsumen ini tidak memiliki uang untuk membeli BBM sehingga mau tak mau
menggadaikan KTP.
Namun menurutnya, tak hanya KTP saja yang digadaikan. Surat Izin
Mengemudi (SIM) hingga ponsel pun dijaminkan warga agar kendaraan yang
dimilikinya kenyang bensin.
“Ini fenomena yang cukup unik, di mana banyak orang gadai KTP buat bayar bensin,” jelas Natalia, Senin (21/11/2016).
Sayang, langkah yang dilakukan masyarakat ini terbilang merugikan
pengusaha SPBU. Pasalnya, beberapa KTP atau SIM yang digadaikan tersebut
sudah melewati periode aktifnya. Akibatnya, banyak masyarakat yang
akhirnya tidak kembali lagi ke SPBU untuk melunasi janjinya membayar
bensin yang dibawanya pulang.
“Ternyata tidak hanya fasilitas SPBU-nya saja yang perlu diperbaiki,
namun perilaku konsumen juga perlu dilakukan hal yang sama,” terang
Natalia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Himpunan Wiraswasta Nasional
Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Syarief Hidayat menyebut jika aksi
gadai KTP untuk beli BBM ini sudah berlangsung cukup lama. Namun
menurutnya, aksi ini sulit untuk dicegah karena konsumen baru mengatakan
tak punya uang setelah bensin diisikan ke kendaraannya.
Hasilnya, pengusaha kerap merugi akibat banyaknya konsumen yang tidak
kembali lagi ke SPBU untuk membayar BBM. Gerah dengan perilaku
masyarakat, akhirnya pengusaha menemukan cara ampuh dalam menghadapi
aksi gadai ini.
“Silahkan saja kalau mau gadai, tapi beberapa supervisor hanya mau
menerima jaminan ban cadangan (ban serep) karena mencari penggantinya
susah. Kalau velg-nyaracing, pasti mahal banget dan susah
mencarinya, mending itu saja yang digadaikan. Kalau KTP atau SIM kan
tinggal bikin surat kehilangan ke polisi dan bisa bikin yang baru kan,”
jelas Syarief. (sl.ak)
Spesial Untuk Mu :  Dilantik Jadi Kepala BIN, BG: Kasus Munir Belum Jelas

Komentar