Berita  

Ya Ampun…Asli Gak Tega! Gang Begitu Sempit, Rumah Mbah Sri Hanya Bisa Dijangkau Orang Kurus…

ya ampun gang begitu sempit rumah mbah sri hanya bisa dijangkau orang kurus 6yli9a4stn
Mbah Sri (Foto: Facebook)

PONOROGO-JATIM, SriwijayaAktual.com – Kisah miris mendadak menjadi viral setelah beredar luas di dunia maya. Sebuah akun media sosial facebook @Ponorogo Peduli
mengunggah deretan foto kondisi Mbah Sri yang buta dan hidup sebatang
kara. Foto kondisi miris Mbah Sri tersebut diunggah pada Kamis 12
Oktober 2017.
Fakta mengejutkan yang ditemukan di lapangan ialah, akses jalan
untuk menuju rumah Mbah Sri di RT 4/RW 1 Jalan Argopuro, Gang 1,
Kelurahan Bangunsari, Ponorogo, Jawa Timur itu sangat sempit. Bahkan,
relawan yang berusaha memberikan bantuan sosial (bansos) terkendala oleh
sempitnya gang untuk menuju ke rumah Mbah Sri.
Berikut postingan lengkap di akun tersebut:
Rumah terjepit nyaris tak ada jalan masuk. Tidak pernah
keluar rumah. Buta tak bisa melihat. Rumah hanya ukuran 2 x 4 meter.
Hidup sendiri sebatang kara. Makan minum dari tetangga dan kas RT
(lingkungan). Sepertinya terlalu suit dan panjang untuk bisa
menggambarkn kondisi hidup dhuafa yang kita sambangi senja ini.
Bagaimana tidak, Bu Sri ini sebenarnya hidup di kawasan
tengah kota atau kecamatan kota. Tapi untuk sekadar menemukan bahkan
bisa masuk ke rah mbah e ini saja nyaris tidak bisa.
Jalan menuju rumahnya telah tertutup dari semua sisi. Hanya tersisa lorong gang kecil celah bangunan rumah depannya.
Hanya 30 cm saja. Anak atau orang kurus saja sampai harus
berjalan miring. Jika masuk dengan memakai tas ransel, sudah tidak bisa.
Hingga kru kita yang berbadan sedikit besar, walau sudah miring tetap
tidak bisa masuk karena lokasi. Satu jalur alternatif lainnya, adalah
lewat rumah (dapur) tetangganya.
menuju%2Brumah%2BMbah%2BSri

Rumah yang ia tinggali tak kalah sempit. Hanya berukuran sekitar 2
x 4 meter saja. Ruangan sesempit itu sudah merupakan ruang tidur,
duduk, masak, dan kamar mandi/wc. Jadi satu ruangan itu. Tak ada perabot
kecuali amben buat tidur/duduk. Bu Sri ini sendiri karena tidak nikah
dan jelas tak punya anak. Sedang saudara entah di mana jluntrungnya.
Untuk hidup makan minum kesehariannya dibantu tetangga.
Juga diambilkan dan dibantu pihak RT yang mengalokasikan kas
arisan untuk biaya hidup mbah e ini. Hingga dijadwal bergantian siapa
yang giliran bantu ngopeni makan minumnya. Beberapa kru Ponorogo Peduli
yang ikut baksos, hanya satu dua yang bisa masuk gang dan rumahnya.
Itupun bergantian karena sempitnya lokasi. Mereka sempat sempat
kepikiran, andai suatu saat nanti si mbah sakit parah atau ninggal,
Bagaimana cara mengeluarkan badan mbah e ini dr rumahnya?.
Ya Allah SWT…rasanya sudah tak ada lagi kata untuk melanjutkan
kisah derita hambamu ini. Monggo jika ada para dermawan yang mau berbagi
rezeki, bisa kita bantu salurkan atau juga disilakan jika mau bantu
l
angsung ke TKP. [put/0kz]