Berita  

Yusril Ihza Mahendra: Kasus Penembakan Mahasiswa Harus Diusut Tuntas

yusril ihza mahendra kasus penembakan mahasiswa harus diusut tuntas 375 211

TUBAN-JATIM, SriwijayaAktual.com – Puluhan kader Angkatan Muda
Muhammadiyah Kabupaten Tuban (AMM Tuban), Jawa Timur menuntut keadilan
atas meninggalnya Immawan Randi dan Muhammad Yusuf, mahasiswa
Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara dalam aksi demo
di depan kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara beberapa saat lalu.
Kedua mahasiswa itu diduga meninggal akibat luka tembak.

Tuntutan keadilan itu disampaikan puluhan simpatisan dari kader AMM
dengan cara menggelar aksi demo di depan Mapolres Tuban, Sabtu
(28/09/2019).

“Kami minta pelaku kasus penembakan diusut tuntas,” orasi Yusril Ihza
Mahendra, koordinator aksi yang juga Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Tuban.

Dalam aksinya, puluhan massa melakukan long march dari kantor Pemuda
Muhammadiyah Tuban menuju Mapolres Tuban. Mereka juga membentang
beberapa poster bertuliskan  “tolak sanksi internal, pidanakan pembunuh,
usut tuntas kasus pembunuhan mahasiswa,” dan beberapa tulisan lainnya.

“Kami mengutuk keras aparat kepolisian yang melakukan tindakan represif
terhadap mahasiswa dan masyarakat yang melakukan aksi untuk menyampaikan
aspirasi,” terang Yusril Ihza Mahendra.

Selain itu, massa juga menyuarakan agar pihak kepolisian mengusut tuntas
pelaku kekerasan dan pelaku penembakan terhadap massa aksi yang
berujung dua mahasiswa meninggal dunia. Jika dalam jangka waktu dua hari
terhitung sejak Sabtu, (28/9/2019) pukul 09.00 WIB, kasus tidak
terungkap maka Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian harus mundur dari
jabatannya.

“Jika tidak mampu mengungkap, maka Kapolri harus mundur dari jabatannya
sebagai bentuk pertanggungjawaban,” jelas Yusril Ihza Mahendra.

Tak hanya itu, ia juga menyampaikan agar Kapolri Tito Karnavian untuk
memperbaiki standar operasional prosedur dalam menjalankan tugas sebagai
pihak keamanan. Sehingga ke depannya tidak ada lagi aktivis yang
meninggal dunia ketika menyampaikan aspirasi.

“Pihak kepolisian yang melakukan tindakan anarkis terhadap mahasiswa
yang sedang aksi untuk di hukum seberat-beratnya,” tambahnya.

Setelah melakukan orasi, massa kemudian shalat ghaib di tepi jalan
Mapolres Tuban dengan melepas jaket almamater. Hal itu sebagai bentuk
bela sungkawa dan penghormatan terakhir kepada almarhum Randi dan
Muhammad Yusuf. [viva]