Berita  

HEBOH!! Beredar Video Mandor Kebun Kelapa Sawit Pekikan Takbir Saat Berhadapan dengan Harimau Bonita

Bonita Harimau Sumatera penyerang manusia Instagram
Bonita, Harimau Sumatera penyerang manusia (Instagram)

Harimau Sumatera bernama Bonita diklaim telah menyerang dua manusia dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

INDRAGIRI HILIR-RIAU, SriwijayaAktual.com Video yang diceritakan sebagai momen seorang mandor perkebunan sawit diadang seekor harimau beredar di media sosial (medsos). Dalam video tersebut terdengar suara dua pria bergantian mengucap syahadat dan takbir. Harimau tersebut disebut Bonita, ia sebelumnya sudah menerkam tewas dua warga Indragiri Hilir, Riau.

Video tersebut diunggah di akun Instagram @greenradiopku, Minggu (18/3/2018). “Ini video terbaru harimau Bonita di Indragiri Hilir [Inhil],” tulis @greenradiopku.
Dalam caption dijelaskan peristiwa itu terjadi di perkebunan sawit milik PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP) di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Omdragoro Hilir, pada Kamis (15/3/2018). Mandor perkebunan tersebut yang diduga memboncengkan satu pria lain melihat Harimau Sumatera yang oleh warga dinamai Bonita. Peristiwa terjadi sore hari waktu pulang kerja di perkebunan.
Tampak dalam video sang mandor yang tak disebut namanya itu mengendarai sepeda motor jenis trail. Kurang lebih lima meter di depan mandor itu tampak Bonita mondar-mandir tak tentu arah. Video tersebut berdurasi 43 detik tanpa menunjukkan tindakan lanjutan yang dilakukan si mandor.
Terkam Dua Warga hingga Tewas
Bonita ditakuti bukannya tanpa alasan. Dalam kurun tiga bulan terakhir, harimau tersebut sudah menerkam dua warga Kecamatan Pelangiran dan keduanya tewas. Dilansir Okezone, Minggu (11/3/2018), korban kedua adalah buruh bangunan warga Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang bernama Yusri Efendi, 34.
Peristiwa naahs itu menimpa Yusri saat ia bersama tiga rekannya. Rusli, Indra, dan Syahran sedang mengerjakan bangunan rumah walet, Sabtu (10/3/2018). Sore hari sekitar pukul 16.30 WIB, mereka melihat seekor harimau berkeliaran tepat di bawah bangunan yang mereka kerjakan. Keempat pekerja itu memutuskan tetap di bangunan yang posisinya lumayan tinggi selama kurang lebih dua jam.
Menganggap kondisi sudah aman, keempat pekerja itu memutuskan pulang. Nahas, baru berjalan sebentar, harimau itu munculkurang lebih 250 meter dari bangunan. Keempat pekerja itu lari tunggang langgang. Saat kondisi sudah cukup lengang, Rusli, Indra, dan Syahran berhasil berkumpul lagi, tidak dengan Yusri. Dibantu warga, pencarian pun dimulai, Sabtu malam pukul 19.00 WIB Yusri ditemukan sudah tak bernyawa di atas tanaman kumpai, sejenis rumput yang tumbuh di air. Yusri mengalami luka robek dibagian tengkuk.
Penyerangan pertama terjadi pada 3 Januari 2018 menimpa karyawan PT THIP, Jumiati. Kapolres Indragiri Hilir AKBP Christian Rony mengungkap kejadian kedua jaraknya cukup jauh dengan kejadian pertama. Kurang lebih berjarak 20 km. “TKP ini cukup jauh, sekitar 20 KM dari kejadian sebelumnya. Yang pertama sudah dekat perbatasan Indragiri Hili dengan Pelalawan,” jelas Christian seperti dikutip Okezone.
Perubahan perilaku Bonita yang tak takut berada dekat dengan manusia ini tak terlepas dari berkurangnya habitas asli Bonita. Hal ini merupakan dampak alih fungsi lahan hutan yang dipakai sebagai perkebunan sawit dan permukiman penduduk. [*]