Berita  

Jokowi Sebut, Pengedar Narkoba Dor!!!! Saja Mereka

Foto/Ist; Presiden Joko Widodo menghadiri Hari Anti Narkotika Internasional 2016
yang diselenggarakan di lapangan parkir ‎Jalan Cengkeh, Pinangsia, Taman
Sari, Jakarta Barat, Minggu (26/6/2016).

JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Presiden Joko Widodo inginkan tindakan tegas dari seluruh aparat
keamanan terhadap pelaku kejahatan narkotika, baik pengedar hingga
bandar. Menurut ia, kata-kata tidak diperlukan lagi untuk menangani
perkara narkotika.

“Saya tegaskan kepada seluruh Polda,
Polres, kejar, tangkap, hajar, hantam, dan kalau undang-undang
memperbolehkan, dor (tembak) mereka (pelaku kejahatan narkotika),” kata
Presiden tegas, di acara Hari Anti Narkotika Internasional di Jakarta,
Ahad, (26/6/2016).

Saat ini Indonesia dinayatakan darurat
narkotika. Dari segi jumlah pengguna misalnya, sudah lebih dari 4 juta
orang. Jumlah narkoba jenis baru pun sudah mencapai 44 jenis. Hal ini
diperparah angka prevalensi penyalah guna narkotika yang mencapai 2,20
persen.

Tingkat darurat itu juga bisa dilihat dari jumlah
perkara dan tersangka narkotika yang sudah ditangani dari tahun 2015
hingga 2016. Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional, sepanjang
periode itu, terungkap 1015 kasus dari 72 jaringan sindikat narkotika
dengan jumlah tersangka 1681. Dari situ, juga berhasil diungkap
kejahatan TPPU dengan nilai aset yang berhasil dirampas Rp142 miliar.

Perihal menembak pelaku pidana narkotika, pemerintah Indonesia sudah
menyiapkan eksekusi mati. Menurut data Kejaksaan Agung yang dipaparkan
di Dewan Perwakilan Rakyat, ada 18 terpidana narkotika yang hendak
dieksekusi meski angka itu masih bisa berubah.

Presiden Joko
Widodo menjelaskan bahwa tindakan tegas hingga melepas tembakan
diperlukan karena efek narkoba tidak main-main. Per harinya, kata ia, 40
hingga 50 orang meninggal akibat penyalahgunaan narkotika. Selain itu,
kerugian negara akibat kejahatan narkotika mencapai Rp53 triliun.

Spesial Untuk Mu :  SALAM 'HIJAU HITAM!!' Bapak/Ibu, Kanda/Yunda, Teman-teman & Adinda, Bantu Like ya, Supaya Bisa Menang

“Dan kejahatan itu sudah masuk ke berbagai level di masyarakat. Di TK,
SD, hingga dusun, saya dengar dari Kepala BNN sudah ada korban
anak-anak,” ujarnya.

Terakhir, Presiden Joko Widodo
mengingatkan bahwa tindakan tegas harus diikuti dengan sinergi antar
lembaga. “Jangan sampai larut dalam rutinintas sehingga lupa akan bahaya
narkotika,” ujarnya(Adm).

Sumber, Tempo.co