Berita  

Stafsus Presiden Jokowi: Aksi Berjilid untuk Penoda Agama Hanya Buang Waktu-Uang

JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Staf khusus (Stafsus) Presiden Joko
Widodo (Jokowi), Dini Shanti Purwono merespons seruan Habib Rizieq
Syihab soal Aksi Bela Islam berjilid-jilid jika pelaku penoda agama tak
juga diproses hukum. Dini menilai aksi berjilid-jilid hanya akan
membuang waktu dan uang.

“Demo berjilid-jilid hanya akan menghabiskan waktu, uang, tenaga.
Menghambat kegiatan usaha, menurunkan produktivitas, membuat iklim
investasi tak kondusif. Yang pada akhirnya akan menghasilkan
pengangguran. Akhirnya rakyat lagi yang susah,” kata Dini kepada
wartawan, di Jakarta, Senin (2/12/2019).

Dini menilai tidak pantas apabila proses hukum yang tidak berjalan
direspons dengan gelaran aksi massa. Dia menilai permasalahan hukum juga
harus diselesaikan melalui jalur hukum.

“Pastinya tidak pantas ya (merespons penanganan kasus hukum yang tidak
berjalan dengan menggelar aksi massa). Negara kita negara hukum. Jadi
sudah seharusnya dan sepantasnya segala sesuatu diselesaikan secara
hukum,” terang Stafsus Presiden Jokowi Bidang Hukum itu.

“Salah satu ciri-ciri negara maju adalah berjalannya proses hukum. Kita
ingin Indonesia menjadi negara yang maju, masyarakatnya cerdas, beradab.
Hanya dengan cara itulah kita bisa menjadi bangsa yang produktif, yang
pada akhirnya akan memberikan kesejahteraan kepada seluruh rakyat,”
imbuhnya.

Dini berharap agar rakyat Indonesia berpikir positif. Politikus PSI itu
ingin mengajak masyarakat agar menggunakan segala sumber daya yang
dimiliki untuk membangun bangsa.

“Jadi kita ingin mengajak masyarakat untuk menyadari hal ini dan
bersama-sama bergerak untuk kemajuan Indonesia. Berpikir positif,
memiliki optimisme. Bukan sibuk dengan demo dan cara kegaduhan lainnya
yang berlebihan, yang pada akhirnya hanya akan merugikan dan menghambat
kesejahteraan rakyat Indonesia,” papar Dini.

“Indonesia banyak memiliki potensi yang masih harua dikerjakan. Lebih
baik kita gunakan waktu, uang dan tenaga yang kita punya untuk
mengerjakan potensi-potensi yang ada, untuk membangun Indonesia,”
sambungnya.

Baca Juga: Laporan ‘Umat Islam’ Terhadap Gus Muwaffiq Ditolak Polisi

Diberitakan sebelumnya, dalam sambutannya di Reuni 212, Habib Rizieq
Syihab menyoroti perilaku penodaan agama yang masih terjadi di
Indonesia. Dia menyerukan kembali digelar Aksi Bela Islam berjilid-jilid
jika pelaku penoda agama tak juga diproses hukum.

“Jika terjadi penodaan agama, maka proses hukum yang dikedepankan. Jika
aparat tidak melakukan penindakan maka gelar aksi Bela Islam yang
berjilid-jilid seperti yang pernah kita lakukan,” ujar Habib Rizieq.

Hal itu disampaikan Habib Rizieq melalui video yang ditayangkan dalam acara Reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12).
“Gelar terus, tekan terus sampai si penoda agama diseret ke meja hijau,” kata Imam Besar FPI itu. [*]
Spesial Untuk Mu :  Saran Presiden Jokowi Langsung 'Disamber' Anak Buah Anies