Jaelani, ayah pemutilasi bayi di Cengkareng, Jakarta Barat. |
provos Polda Metro Jaya yang membunuh dan memutilasi bayinya, mengaku
bahwa Iin sapaan Mutmainah pernah menderita depresi sebelum kasus itu
terjadi.
putrinya itu pernah menderita depresi sekitar lima enam tahun lalu.
Dia mengalami depresi karena pernah ditinggalkan oleh Denny, usai
keduanya melakukan hubungan badan di luar pernikahan.
menyanyi-nyanyi. Lantaran tidak tega, keluarga akhirnya membawanya ke
daerah Jawa untuk berobat. “Saya obatin lah Iin ke Jawa, karena saya tidak mampu ya,” kata Jaelani.
bersama laki-laki pilihannya. Namun, pernikahan itu hanya bertahan satu
bulan dan keduanya bercerai.
melakukan hubungan lagi kemudian menikah setelah diketahui Iin
mengandung sudah lima bulan,” ujarnya.
yang diterima. Justru, Iin lebih merasakan tekanan berumah tangga
dengan Denny.
Mutmainah kembali mengalami depresi. Sampai akhirnya Iin tega membunuh
bayinya pun, keluarga yakin Iin sudah dalam keadaan depresi berat.
beberapa anggota tubuh bayinya, Arjuna (1 tahun) di rumah kontrakannya
di Jalan Jaya 24, RT 004 RW 10, Cengkareng Barat, Jakarta Barat.
Kejadian itu berlangsung Minggu malam, 2 Oktober 2016 sekitar pukul
20.15 WIB. (ase/viva)